PERSAINGAN
Banjir pesanan ekspor untuk Rafale telah menguncang pasar pertahanan global dan memberikan momentum segar kepada pesawat perang Perancis untuk menambah slot produksi.
Analis dan diplomat mengatakan nafsu membeli untuk jet juga meningkat sebagai akibat dari berkurangnya pengaruh Amerika Serikat di dunia Arab bersama dengan masalah keamanan yang lebih luas.
Namun, Dassault masih menghadapi persaingan ketat dari AS dan saingan Eropa.
Kuwait akan mengumumkan segera pesanan 28 Boeing F/A-18 E/F super Hornets, senilai $ 3 miliar ditambah kesepakatan yang akan membuat lini produksi jet Tersebut ‘berjalan baik ke 2019.
Malaysia, yang ingin mengganti armada jet tempur Rusia MiG-29 masih melihat Rafale, F / A-18, Saab Gripen Swedia dan Eurofighter Typhoon.
Keputusan Malaysia diharapkan terjadi tahun ini, namun eksekutif industri penerbangan telah memperingatkan bahwa masalah fiskal karena harga minyak dan komoditas yang lebih rendah dapat menyebabkan keterlambatan dalam menempatkan pesanan.
Indonesia, yang perlu mengganti F-5s AS yang sudah tua, dilaporkan akan mempelajari Rafale, Eurofighter dan Sukhoi Su-35 Rusia serta Gripen Swedia dan F-16 Lockheed Martin.
Eurofighter merupakan produksi dari konsorsium yang terdiri EADS, mewakili Jerman dan Spanyol, Italia Finmeccanica dan BAE Systems Inggris.
jkgr
0 komentar:
Post a Comment