Jakarta:(DM) - Aksi kelima prajurit ini mengundang decak kagum. Mereka
berhasil berenang ke pinggir pantai dengan posisi kaki dan tangan
terikat.
Peristiwa itu terjadi saat Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana meresmikan program 'Save Our Littoral Life' di Pulau Edam atau Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Sabtu (1/8/2015).
Usai peresmian program penyelamatan terumbu karang tersebut, para prajurit Marinir menunjukkan kepiawaiannya di depan Dankormar. Di lokasi juga ada Gubernur Banten Rano Karno, jajaran petinggi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan serta petinggi Marinir.
Aksi diawali dengan 4 penerjun payung yang salah satunya membawa bendera Merah Putih terjun ke pantai. Lalu ada pula para prajurit Marinir yang terjun ke laut dari atas helikopter yang terbang rendah. Setelah itu, ada 5 prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) yang memperlihatkan kebolehan berenang dengan tangan dan kaki terikat.
Aksi itu bahkan mereka ulang sekali lagi di hadapan penonton. Dari atas perahu karet, mereka berenang ke pinggir pantai Pulau Damar dengan posisi kaki dan tangan terikat. Semua yang melihat aksi 5 prajurit Marinir itu pun bertepuk tangan riuh dan berdecak kagum.
Dankormar Buyung Lalana tak heran dengan kemampuan prajurit Marinir berenang dengan kaki dan tangan terikat itu. Apalagi Yon Taifib memang salah satu satuan elite di Korps yang dipimpinnya.
Prajurit Yon Taifib, menurut Buyung, memang cakap dalam kemampuan berenang. Mereka dilatih keras agar ahli dalam pertempuran nyata. Mereka harus bisa meloloskan diri dan berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat jika ditawan, atau dibuang musuh ke tengah laut.
Peristiwa itu terjadi saat Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana meresmikan program 'Save Our Littoral Life' di Pulau Edam atau Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Sabtu (1/8/2015).
Usai peresmian program penyelamatan terumbu karang tersebut, para prajurit Marinir menunjukkan kepiawaiannya di depan Dankormar. Di lokasi juga ada Gubernur Banten Rano Karno, jajaran petinggi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan serta petinggi Marinir.
Aksi diawali dengan 4 penerjun payung yang salah satunya membawa bendera Merah Putih terjun ke pantai. Lalu ada pula para prajurit Marinir yang terjun ke laut dari atas helikopter yang terbang rendah. Setelah itu, ada 5 prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) yang memperlihatkan kebolehan berenang dengan tangan dan kaki terikat.
Aksi itu bahkan mereka ulang sekali lagi di hadapan penonton. Dari atas perahu karet, mereka berenang ke pinggir pantai Pulau Damar dengan posisi kaki dan tangan terikat. Semua yang melihat aksi 5 prajurit Marinir itu pun bertepuk tangan riuh dan berdecak kagum.
Dankormar Buyung Lalana tak heran dengan kemampuan prajurit Marinir berenang dengan kaki dan tangan terikat itu. Apalagi Yon Taifib memang salah satu satuan elite di Korps yang dipimpinnya.
Prajurit Yon Taifib, menurut Buyung, memang cakap dalam kemampuan berenang. Mereka dilatih keras agar ahli dalam pertempuran nyata. Mereka harus bisa meloloskan diri dan berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat jika ditawan, atau dibuang musuh ke tengah laut.
0 komentar:
Post a Comment