Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

24 November 2015

Project KF-X, Yang Paling Penting Transfer Teknologi Dan Anggaran

1:14 AM Posted by Unknown No comments
KF-X
SEOUL:(DM) - Kesepakatan Korea dengan Indonesia untuk berbagi biaya proyek KF-X, telah tercapai pada Minggu 22/11 kemarin, menjadi pertanda baik untuk program pembangunan pesawat tempur masa depan kedua negara.
Penandatanganan ini diharapkan akan meredakan kekhawatiran atas kelayakan proyek senilai 8,5 triliun Won setelah Seoul gagal menerima empat teknologi inti yang terkait dengan pesawat tempur siluman F-35 dari Lockheed Martin pada bulan April.
Namun, transfer 21 teknologi lainnya dari perusahaan raksasa Lockheed Martin dan masalah anggaran masih tetap hambatan utama untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Proyek ini bertujuan untuk membangun pesawat tempur baru pada tahun 2025 untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 yang sudah uzur.
Kesediaan Lockheed Martin untuk menyerahkan 21 teknologi yang tersisa kepada Seoul juga masalah terbesar sekarang. Pejabat perusahaan Lockheed Martin pekan lalu datang untuk membahas dan memeriksa kemajuan transfer teknologi dengan Korea.
Transfer 25 teknologi, termasuk empat teknologi kunci, termasuk dalam kesepakatan yang harus diimbangi dengan imbalan pembelian 40 jet tempur F-35, yang ditandatangani pada September tahun lalu.
Sejauh ini, DAPA mengatakan AS masih menolak untuk mentransfer empat teknologi, termasuk radar AESA. Tapi DAPA menekankan bahwa mereka akan dapat menerima sisa 21 teknologi yang sudah disetujui Washington.
Juru bicara DAPA Kolonel Kim Si-cheol mengatakan pekan lalu bahwa Lockheed Martin memiliki kewajiban memenuhi kontrak untuk mentransfer teknologi senilai $ 1.4 milyar.
“Meskipun Lockheed Martin telah mengubah kesepakatan transfer teknologi, Korea tetap harus memenuhi kewajiban pembayarannya ,” katanya.
Beberapa pengamat menafsirkan komentar itu sebagai indikasi bahwa daftar teknologi yang akan ditransfer dapat diubah setelah pemeriksaan dari pemerintah AS.
Mengenai kekhawatiran itu, pejabat DAPA lain mengatakan, “Sulit sekarang ini untuk mengatakan kapan kepastian pembahasan alih teknologi akan lengkap.”
Masalah anggaran juga dipandang sebagai batu sandungan lain yang bisa menjadi pukulan berat untuk proyek ini, karena proposal anggaran awal untuk tahun depan yang diusulkan oleh DAPA dipotong hampir 100 miliar won selama diskusi di Majelis Nasional Korea.
DAPA awalnya meminta 162 milyar Won untuk proyek KF-X tahun depan, tapi Kementerian Strategi dan Keuangan memotongnya menjadi 67 miliar won pada bulan September, yang telah disetujui oleh Komite Majelis Pertahanan Nasional pada akhir bulan lalu.
Menteri Chang mengatakan bahwa jika RUU anggaran yang disetujui oleh Komite Pertahanan ditangguhkan pada sidang pleno Majelis seperti itu, proyek tersebut akan terlambat dua sampai tiga tahun dari jadwal.
koreatimes jkgr

0 komentar:

Post a Comment