Rusia kirim S-400 ke Latakia, Suriah, pasca-penembakan Su-24 oleh F-16 Turki
Moskow:(DM) – Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan warganya yang tengah berada di Turki segera kembali pulang ke tanah air. Seruan ini disampaikan di tengah ketegangan dengan Turki akibat penembakan pesawat Rusia oleh jet tempur F-16 Turki.
“Sehubungan dengan ancaman teroris yang ada di Turki, kami sekali lagi merekomendasikan agar warga negara Rusia tidak mengunjungi Turki, dan merekomendasikan warga Rusia yang berada di sana untuk tujuan pribadi agar kembali pulang,” ujar Kementerian Luar Negeri Rusia, dilansir AFP, Jumat (27/11/2015).
Sebelumnya Selasa (24/11), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengeluarkan seruan bagi warga Rusia untuk tidak pergi ke Turki. Lavrov pun membatalkan rencana kunjungannya ke Istanbul untuk melakukan pembicaraan bilateral.
Menurut kantor berita Rusia, Interfax, ada 10 ribu turis Rusia di Turki, yang merupakan destinasi liburan populer bagi warga kelas menengah Rusia.
Penembakan pesawat Rusia ini menjadi salah satu insiden paling serius antara Turki, yang merupakan anggora NATO dengan Rusia dalam setengah abad terakhir. NATO sendiri telah menyatakan dukungannya untuk Turki, sambil menyerukan semua pihak tetap tenang.
Versi otoritas Rusia menyebut, pesawatnya diserang ketika masih mengudara di dalam wilayah Suriah, atau sekitar 1 kilometer dari perbatasan. Presiden Vladimir Putin bahkan mengingatkan konsekuensi serius pada hubungan kedua negara usai insiden ini. Putin juga menyebut Turki telah menikam Rusia dari belakang serta menyebut Turki sebagai kaki tangan teroris.
Namun dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, Turki menyatakan pesawat Rusia itu ditembak jatuh di wilayah udaranya. Turki menyebut ada dua pesawat, yang tidak diketahui asal negaranya, masuk ke dalam wilayah udara Turki selama 17 detik. Peringatan pun telah diberikan agar pesawat-pesawat itu berputar arah, bahkan disebut ada 10 kali peringatan dalam waktu 5 menit.
0 komentar:
Post a Comment