Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

11 February 2016

Kegalauan Amerika Serikat Antara F-35 atau LRS-B

6:50 PM Posted by Unknown No comments
Lockheed's F-35 features some of the most advanced autopilot technology available. (© Flickr/ Marines)
Lockheed’s F-35 features some of the most advanced autopilot technology available. (© Flickr/ Marines)
WASHINGTON:(DM) - Pengembangan jet tempur F-35 diketahui telah menelan biaya hingga 400 miliar USD dan program ini membutuhkan lebih banyak dana sebelum dinyatakan dapat beroperasi penuh. Namun, sepertinya Angkatan Udara Amerika Serikat melirik pada pengembangan generasi berikutnya dari Long Range Strike-Bomber (LRS-B), di mana pesawat tersebut harus mendapat prioritas pendanaan.
Senjata militer termahal dalam sejarah, pesawat tempur Lockheed Martin F-35 telah melihat pangsa kemunduran. Namun, meskipun laporan menunjukkan adanya kerusakan mekanika, kerentanan cyber, dan kelemahan jika dibandingkan dengan pendahulunya, F-35 masih memiliki nilai tinggi pada daftar belanja Pentagon.
Menurut Defense One, Deputi Sekretaris Pertahanan, Robert Work mengatakan bahwa hanya karena tidak bisa mengubah sebuah F-16, atau hanya tidak bisa melakukannya dengan cepat, kami benar-benar yakin bahwa F-35 akan menjadi pemenang perang.
Tapi, sepertinya Pentagon mempersiapkan untuk membeli ribuan jet selama dua dekade berikutnya, ia juga harus mendanai pengembangan Long Range Strike-Bomber (LRS-B) terbaru. Pesawat itu sangat dibutuhkan untuk menggantikan armada Angkatan Udara yang sudah tua.

Menteri Pertahanan Ashton Carter mengatakan, “ini menunjukkan komitmen kami untuk sekutu kami, dan tekad kami untuk musuh potensial, sehingga jelas bahwa Amerika Serikat akan terus mempertahankan kemampuan untuk proyek kekuatan di seluruh dunia sepanjang masa.”
Presiden Obama telah menyediakan anggaran belanja militer untuk tahun 2017, para pejabat pertahanan memperdebatkan mana proyek yang lebih penting.
Angkatan Udara berencana membangun 100 pembom baru, diharapkan dengan biaya antara 80 miliar USD hingga 111 miliar USD. Itu juga termasuk rencana untuk menghabiskan lebih dari 25 miliar USD bagi 200 pesawat F-35 selama empat tahun ke depan.
Sputnik/jkgr

0 komentar:

Post a Comment