TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro menyaksikan langsung sebuah produk pesawat militer terbaru dari Airbus Military A400M, yang berhasil mendarat di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (18/4/2012).
Dalam acara World Tour A400M di Jakarta CEO Airbus Military, Domingo Urena-Raso mempromosikan sebuah pesawat yang digadang-gadang merupakan produk terbesar dan paling serba bisa dalam rangkaian produk pesawat militer buatan Airbus.
"Ini adalah produk baru, beberapa negara juga pesan dan mereka (Airbus) menyampaikan apa kita juga berminat. Bagi Indonesia pertama kami akan mereview kembali tapi, namun tidak dalam anggaran tahun 2015," jelas Purnomo, di Lanud Halim, Rabu (18/4/2012).
PT Dirgantara Indonesia (DI) direncanakan juga akan melakukan penandatanganan perjanjian produksi pembuatan pesawat untuk keperluan militer dengan pihak Airbus Military.
Hingga saat ini menurut Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso, PT Dirgantara Indonesia dan pihak Airbus Military baru pada tahap menyepakati kerja sama produksi dan pemasaran eksklusif untuk pesawat tipe NC 295.
Sejauh ini menurut Budi, PT Dirgantara Indonesia dengan pihak Airbus Military masih melakukan negosiasi beberapa hal yang terkait dengan penunjukkan PT DI sebagai basis produksi perusahaan Spanyol itu.
Selain itu, kedua perusahaan masih belum memutuskan apakah seluruh produksi akan dilakukan di PT DI Bandung atau berbentuk pembagian kerja dengan lokasi produksi Airbus Military lain.
Dalam memproduksi pesawat CN 295 pihak PT Dirgantara Indonesia berencana mampu memproduksi hingga 250 unit pesawat untuk memenuhi permintaan pasar yang ada di kawasan Asia dan Pasifik.
Diketahui Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil yang membuat, mengembangkan dan menjual rangkaian pewasat yang komperhensif, berkapasitas muatan 3 hingga 45 ton. Sebagai anak perusahaan Airbus, Airbus Military bertanggung jawab atas program A400M, pesawat tangker dan transport militer lainnya yang merupakan turunan dari pesawat sipil Airbus.
Bersama dengan segmen pesawat ringan dan menengah C295, CN235 dan C212, Airbus Military sendiri telah terjual lebih dari 1.000 pesawat kepada sekitar 130 pelanggan militer, sipil dan pemerintahan.
sumber: tribunnews
0 komentar:
Post a Comment