Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyatakan Iran yang
dipersenjatai dengan nuklir merupakan masalah keamanan yang dihadapi
oleh negara Israel.
Negara Zionis ini terus mempropaganda akan menginvasi Iran karena
memiliki senjata nuklir, pada saat yang sama, mereka juga mengembangkan
nuklir di kota Dimona yang digunakan untuk tujuan militer. (foto:
newsnet14)
Jakarta, PelitaOnline -- NEGARA Israel memiliki pembangkit nuklir di
bagian selatan kota Dimona, di gurun Negev, dan diyakini memiliki
persenjataan dengan hulu nuklir yang luar biasa.
Israel, seperti halnya India, Pakistan, dan Korea Utara tidak
tergabung dalam penandatanganan Perjanjian "Nuclear Non-Proliferation".
Reaktor utama di kota Dimona merupakan hasil kerjasama dengan Perancis dan mulai beroperasi sejak awal 1960.
Beberapa tahun setelah itu, agen intelijen Amerika Serikat, CIA,
menyimpulkan bahwa Israel telah memproduksi senjata nuklir di lokasi
reaktor nuklirnya.
Sampai dengan tahun 1986, seorang teknisi di Dimona bernama
Mordechai Vanunu menyatakan bahwa pengembangan persenjataan nuklir
Israel telah jelas, dinyatakannya kepada koran
Sunday Times sebagaimana pernah diberitakan oleh The Guardian Rabu (11/04).
Pada tahun 2006, Ehud Olmert secara tidak sengaja menyatakan
mengenai kemampuan nuklir Israel ketika dia berbicara kepada sebuah TV
Jerman.
"Iran secara terbuka dan publik, mengancam akan menghapus Israel
dari peta dunia. Dapatkah kamu katakan bahwa ini sama tingkatnya, ketika
mereka memiliki senjata nuklir seperti Amerika, Perancis, Israel, dan
Rusia?", kata Ehud Olmert saat itu.
Secara formal, Israel mengatakan bahwa Iran bukan satu-satunya
negara yang mengembangkan senjata nuklir di Timur Tengah dan telah
memancing negara Zionis untuk memberlakukan kebijakan garis keras untuk
menghentikan ambisi nuklir Iran.
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyatakan Iran yang
dipersenjatai dengan nuklir merupakan masalah keamanan yang dihadapi
oleh negara Israel.
Sumber: pelita Online
0 komentar:
Post a Comment