Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

13 April 2012

Osprey Jatuh di Maroko, Dua Marinir AS Tewas

2:07 AM Posted by Unknown No comments
Pesawat MV-22 Osprey milik Korps Marinir AS sedang berada di atas geladak kapal serbu amfibi USS Iwo Jima

RABAT, KOMPAS.com — Dua orang prajurit Korps Marinir AS (USMC) tewas dan dua lainnya terluka parah akibat pesawat MV-22 Osprey yang mereka tumpangi jatuh dalam sebuah latihan militer di bagian selatan Maroko, Rabu (11/4/2012). Penyebab kecelakaan belum diketahui.

Juru bicara Kedutaan Besar AS di Rabat, Maroko, Rodney Ford, mengatakan, insiden itu terjadi di kawasan Agadir, Maroko selatan. Seorang pejabat AS menambahkan, Osprey yang naas itu diterbangkan dari kapal serbu amfibi Angkatan Laut AS USS Iwo Jima.

Menurut juru bicara USMC Kapten Kevin Schultz di Washington, pesawat yang jatuh adalah tipe MV-22 Osprey, pesawat hibrida dengan poros baling-baling yang bisa diputar sehingga pesawat itu bisa tinggal landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter, dan terbang seperti pesawat sayap tetap dengan kecepatan tinggi.


Schultz mengatakan, pasukan AS berada di Maroko untuk menggelar latihan militer bersama dengan pasukan Maroko dalam latihan bernama sandi African Lion. Latihan berlangsung 7-18 April dan melibatkan 1.000 prajurit Marinir AS dan 200 prajurit, pelaut, dan penerbang dari kesatuan lain. Mereka berlatih bersama sekitar 900 tentara Maroko.

Menurut laman resmi USMC, latihan tersebut melibatkan berbagai latihan penembakan senjata, manuver di udara, pengisian bahan bakar di udara, pengiriman pasokan logistik, sampai latihan senjata tak mematikan.

Kesatuan utama USMC yang dikirim untuk latihan ini adalah Resimen Marinir ke-14, sebuah resimen artileri cadangan USMC, yang bermarkas di Fort Worth, Texas. Namun, latihan ini juga melibatkan sebagian anggota Unit Ekspedisioner Marinir ke-24 dari pangkalan Camp Lejeune, North Carolina.

Pesawat Osprey sendiri dikembangkan bersama oleh Boeing dan Bell Helicopter, dan dirancang bisa mengangkut 24 prajurit tempur dan terbang dengan kecepatan dua kali lipat kecepatan rata-rata helikopter tempur era Perang Vietnam.

Program pengembangan Osprey ini hampir dihentikan pada tahun 2000, setelah serangkaian kegagalan teknis terjadi dan 23 prajurit Marinir tewas dalam dua uji terbang pesawat itu. Namun, program tersebut ternyata berlanjut hingga tingkat produksi, dan Osprey sudah diterjunkan dalam medan perang di Irak dan Afganistan.

Bulan April 2010, salah satu pesawat Osprey milik AU AS (USAF) jatuh di Afganistan, menewaskan tiga prajurit dan satu kontraktor sipil. Pihak Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS mempertanyakan kinerja pesawat tersebut, tetapi pihak USMC menyatakan puas dengan performa Osprey yang efektif.
Sumber: kompas

0 komentar:

Post a Comment