Roket R-Han 122
dengan kecepatan maksimum 1,8 mach dan jarak tembak hingga 15 kilometer
diujicobakan. Ini akan menjadi cikal bakal roket pertahanan udara
nasional yang akan semakin efektif kinerjanya dipadukan dengan jajaran
radar pertahanan udara nasional. (FOTO ANTARA/Feny Selly)
... radar di seluruh Indonesia merupakan satu keharusan jika negara ini tidak ingin wilayah udaranya diganggu pihak luar...
Jakarta
(ANTARA News) - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menyatakan,
komposisi dan sebaran radar di seluruh wilayah Indonesia akan
diperlengkap. Untuk saat ini, radar sipil dan miiter bersifat saling
melengkapi.
"Radar primernya dari militer kita dan radar sekundernya sipil, selama ini
bekerja bersama dengan radar-radar TNI," katanya, di Jakarta, Selasa.
Dia menjadi pembicara kunci dalam seminar Air Power Club of Indonesia,
di Klub Persada. Seminar bertemakan "Peran, Komando, dan Kendali
Angkatan Udara dalam Perang Modern dan Inkonvensional", itu terkait
dengan HUT ke-66 TNI-AU.
Hadir
Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, dan segenap jajaran
pimpinan matra udara TNI itu. Pula hadir sejumlah atase pertahanan
negara sahabat dan kalangan sipil pemerhati gatra dirgantara nasional.
Lingkupan radar di seluruh Indonesia merupakan satu keharusan jika negara ini tidak ingin wilayah udaranya diganggu pihak luar.
Dari 33
lokasi penempatan radar dalam jajaran Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, baru 20 lokasi yang dipasangi radar. Komando di dalam tubuh Markas
Besar TNI itu sendiri terbagi dalam empat Komando Sektor Pertahanan
Udara Nasional, mulai dari Medan, Jakarta, Makassar, dan Biak.
Direncanakan
ke-33 radar itu akan beroperasi semuanya pada 2014 mengikuti postur
pertahanan nasional dalam tataran kesiagaan minimum esensial. (*)
Sumber: antaranews
0 komentar:
Post a Comment