Setelah
melakukan riset bertahun tahun, PT Pindad sukses membuat Panser Anoa
yang disainnya merujuk VAB Renault Perancis. Tak disangka, Panser ini
dibeli oleh Malaysia, Brunei Darussalam dan Oman. Bahkan Bangladesh dan
Nepal sedang menjajaki pembelian Panser ini. Tidak sia-sia Panser Anoa
menggunakan mesin mahal Renault, karena memang terbukti handal. Mesin
Renault Panser Anoa sempat dipertanyakan Wakil Presiden Jusuf Kalla
saat itu, karena mahal.
Nama
Panser Anoa V2 berangsur angsur harum, sejak dipakai oleh Pasukan
Garuda Indonesia di Lebanon. Malaysia pun membeli Anoa 6×6 untuk pasukan
di Lebanon, karena Panser 4×4 Malaysia dianggap tidak cocok di Lebanon.
Pindad Naik Kelas
Kini
PT Pindad mencoba naik kelas dengan membuat prototye Panser Canon 90
mm. Body panser ini lebih menyerupai APC Black Fox Korea dibanding
Panser Anoa. Hull depan lebih tajam dari Anoa, untuk memaksimalkan
pertahanan.
Terciptanya Panser Canon Pindad tidak terlepas dari kerjasama RI dengan
Korea Selatan. Korea memberi transfer teknologi hull Tarantula,
setelah Indonesia memesan 22 Panser.
Pesanan
Indonesia ini cukup unik. Indonesia memesan 22 Panser Tarantula
dipersenjatai Canon CSE90 mm. Padahal selama ini Tarantula hanya
menggunakan senjata canon 20 mm atau 40mm. Canon CSE90 mm itu pun,
dibeli Indonesia dari Belgia sebanyak 22 unit.
Korea Selatan menyetujuinya permintaan Indonesia. Namun hingga kini
canon tersebut belum diinstal karena akan dikirim ke Korea Selatan
tahun 2013. Perjanjiannya, 11 canon diinstal di Korea dan 11 lainnya di
PT Pindad.
Sementara
PT Pindad sendiri, telah menginstal Canon CSE 90 mm ke prototype Panser
model Tarantula. Hal ini karena Indonesia memiliki canon CSE 90mm dari
light tank Scorpion.
Canon CSE90 mm dikendalikan secara elektronik dan mampu menembak
sasaran di malam hari. CSE90 mm didukung penjejak laser jarak jauh
untuk menembakkan munisi APFSDS-T. CSE90 dilengkapi senjata mesin
7,62mm serta pelontar granat.
Jika demikian, untuk apa 22 Panser Tarantula yang akan dikerjakan Korea tahun 2013 ?.
Panser
Tarantula memiliki varian 6×6 dan 8×8. PT Pindad bisa mengadopsi
Tarantula 8×8, untuk dipasang Cockerill CT-CV Canon 105 mm, dengan
misil anti-tank Falarick 105, atau TOW misil anti-tank. Panser 8×8
memiliki kestabilan yang lebih bagus, sehingga memiliki kemampuan
tembak lebih akurat. untuk canon besar atau TOW.
Panser Tarantula bisa diangkut dengan C-130 Hercules dan mampu mengangkut 12 personil. Sementara Anoa hanya 10 personil.
Langkah selanjutnya, pada tahun 2014, Pindad akan memproduksi tank
medium, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI Angkatan Darat. Presiden
SBY dan Komisi 1 DPR telah menyetujuinya. Namun tank medium itu,
tampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Saat
ini Pindad sedang mendalami Tank K 21 Korea Selatan dan Armored Combat
Vehicle ACV 300 Turki. Namun kedua lapis baja itu, berfungsi sebagai
Infantry Fighting Vehicle (IFV) dan pengangkut pasukan, bukan tank
tempur.
Untuk
itu lapis baja tersebut tidak membawa canon berat. Tank K 21 hanya
dilengkapi canon 40mm dan misil TOW untuk anti-tank. Sementara ACV
dilengkapi senjata 25mm M242 Bushmaster chain gun.
Melihat
fakta tersebut tampaknya PT Pindad hanya akan membuat tank pengangkut
pasukan, Infantry Fighting Vehicle atau tank destroyer.
Indonesia
telah memiliki kisah menggabungkan lapis baja recognaisance Scorpion
dengan Canon 90mm. Akibatnya, saat bergerak, tank Scorpion Indonesia
terlihat doyong ke depan karena membawa canon besar.
Mengapa memilih Tank K 21 ?
Indonesia juga telah bekerjasama dengan Korea untuk membuat Tank K 21. Jika sudah ada ACV 300, untuk apalagi IFC K 21 ?
Tank
K 21 Korea bisa dikatakan cacat secara struktur. Korea mengembangkan
Tank K 21 mengacu pada U.S. Army M2A3 dan BMP-3 Rusia, dengan tujuan
memiliki kemampuan amphibi. Namun tank K 21 telah dua kali tenggelam
dalam ujicoba di sungai dan danau.
Tank K 21 Korea Selatan
Di bawah ini varian awal prototype tank yang telah dibuat PT Pindad.
Kasus terakhir terjadi Juli 2010 yang menewaskan prajurit dan teknisi
Korea Selatan. Tank seberat 25-30 ton itu tenggelam saat memasuki danau.
Evakuasi dilakukan tiga jam kemudian, namun kru K 21 telah tewas.
Diduga K 21 tenggelam karena kesalahan sistem saluran udara mesin.
Saat ini Pindad telah membuat tank mirip BTR 50. Sementara Tank K 21 merujuk pada model BMP 3 Rusia. Lalu K 21 untuk apa ?
Di bawah ini varian awal prototype tank yang telah dibuat PT Pindad.
Prototype Tank Pindad
ACV 300 Turki
Bagaimana
dengan ACV 300 Turki ?. Ada kabar ACV 300 akan dipasang canon 90 mm
atau 105 mm. Sangat riskan jika Pindad memaksakan seperti itu. Pengguna
ACV 300 seperti UEA, Malaysia dan Philipina tidak memasang canon 90 mm
ke ACV 300, termasuk negara pembuatnya Turki.
ACV 300 Anti-Tank Missile
Kalau melihat uraian di atas, tank Indonesia ke depan kayaknya akan seperti pasar malam. Ada Panser Anoa, Panser Canon Pindad, Tarantula, K 21, ACV 300. Lalu sperti apa bentuk Tank Nasional yang bisa diandalkan ?
Turki mengembangkan varian ACV 300, lebih sebagai Tank Destroyer
(ACV-ATV). ACV 300 diinstal TOW Under Armor (TUA) turret, misil
anti-tank. Sementara untuk tank tempur, Turki menggunakan: MBT Leopard
2A4, Leopard 1, M60 A, serta M48A5.
Terlepas dari hal itu, saat ini para ahli Pindad sedang mempelajari sistem olah gerak dan suspensi ACV 300 Turki.
Kalau melihat uraian di atas, tank Indonesia ke depan kayaknya akan seperti pasar malam. Ada Panser Anoa, Panser Canon Pindad, Tarantula, K 21, ACV 300. Lalu sperti apa bentuk Tank Nasional yang bisa diandalkan ?
Ada
baiknya Indonesia memilih MBT KIA1 Korea Selatan, untuk dijadikan Tank
Nasional. K1A1 Korea Selatan mengusung meriam advance 120mm M256.
Canon M256 merupakan canon yang diinstal di tank M1A1 Abrams.
Tank KIA1 Korea
Samsung Thales juga menyediakan sistem kendali penembakan yang dilengkapi dua varian thermal imager, penjejak infra merah serta Kamera TV Pengintai.
Samsung Thales juga menyediakan sistem kendali penembakan yang dilengkapi dua varian thermal imager, penjejak infra merah serta Kamera TV Pengintai.
MBT Leopard 2A6 Jerman
Belum lagi Tank MBT Leoprad 2A6, sudah pasti akan datang ke tanah air.
PT Pindad tentunya akan membogkar habis tank tersebut, untuk
dipelajari. Jerman juga sudah menjanjikan transfer teknologi terbatas
untuk Leopard 2A6. Tank Nasional nantinya bisa saja menggunakan canon
canggih Canon 120mm rheinmentall milik MBT Leopard 2A6.
MBT Leopard 2A6
Sementara ACV 300 Turki atapun K21, bisa dikembangkan ke versi support
fire, tank destroyer TUA missil, mortar ataupun self propelled anti air
gun.
Sumber : JakartaGreater
0 komentar:
Post a Comment