Selat Malaka |
Minat tersebut telah disampaikan kepada tiga negara pantai di Selat
Malaka, termasuk Indonesia, demikian kata Atase Pertahanan Kedubes RI di China Kolonel (Lek) Surya Margono di Beijing hari ini.
Ketika dikonfirmasi ANTARA, dia mengatakan, bentuk bantuan pengamanan di Selat Malaka lebih kepada bantuan peningkatan daya mampu angkatan laut tiga negara pantai di Selat Malaka, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Surya menambahkan, China dapat memberikan bantuan berupa kapal patroli dan radar.
"Bisa juga berupa bantuan satelit yang menginformasikan setiap perkembangan situasi dan kondisi di Selat Malaka kepada pihak pengamanan tiga negara pantai dan Thailand di Selat Malaka, khususnya Indonesia," kata dia.
Namun, hingga kini minat China untuk membantu pengamanan di Selat Malaka belum dibahas lebih lanjut.
"Yang jelas, tiga negara pantai yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura tidak akan mengizinkan kehadiran kekuatan militer lain di Selat Malaka. Jika ada negara yang ingin membantu pengamanan di Selat Malaka, hendaknya berupa bantuan peralatan seperti kapal dan radar," ujarnya.
Selat Malaka merupakan jalur niaga terpadat di dunia dengan negara pengguna intensif seperti Australia, China, Jerman, India, Jepang, Norwegia, Panama, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Untuk mengamankan Selat Malaka Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai penanggung jawab keamanan wilayah perairan itu telah membangun kerja sama dalam bentuk patroli terkoordinasi atau Mallaca Strait Security Patrol (MSSP).
"MSSP mempertegas posisi keempat negara pantai sebagai penanggungjawab keamanan Selat Malaka. Sedangkan negara pengguna seperti China dan pemangku kepentingan lain di Selat Malaka dapat berpartisipasi dalam memberikan bantuan peralatan dengan tetap menghormati prinsip kedaulatan tiga negara pantai dan Thailand," demikian Surya. (R018)
Ketika dikonfirmasi ANTARA, dia mengatakan, bentuk bantuan pengamanan di Selat Malaka lebih kepada bantuan peningkatan daya mampu angkatan laut tiga negara pantai di Selat Malaka, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Surya menambahkan, China dapat memberikan bantuan berupa kapal patroli dan radar.
"Bisa juga berupa bantuan satelit yang menginformasikan setiap perkembangan situasi dan kondisi di Selat Malaka kepada pihak pengamanan tiga negara pantai dan Thailand di Selat Malaka, khususnya Indonesia," kata dia.
Namun, hingga kini minat China untuk membantu pengamanan di Selat Malaka belum dibahas lebih lanjut.
"Yang jelas, tiga negara pantai yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura tidak akan mengizinkan kehadiran kekuatan militer lain di Selat Malaka. Jika ada negara yang ingin membantu pengamanan di Selat Malaka, hendaknya berupa bantuan peralatan seperti kapal dan radar," ujarnya.
Selat Malaka merupakan jalur niaga terpadat di dunia dengan negara pengguna intensif seperti Australia, China, Jerman, India, Jepang, Norwegia, Panama, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Untuk mengamankan Selat Malaka Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai penanggung jawab keamanan wilayah perairan itu telah membangun kerja sama dalam bentuk patroli terkoordinasi atau Mallaca Strait Security Patrol (MSSP).
"MSSP mempertegas posisi keempat negara pantai sebagai penanggungjawab keamanan Selat Malaka. Sedangkan negara pengguna seperti China dan pemangku kepentingan lain di Selat Malaka dapat berpartisipasi dalam memberikan bantuan peralatan dengan tetap menghormati prinsip kedaulatan tiga negara pantai dan Thailand," demikian Surya. (R018)
(Antara)
0 komentar:
Post a Comment