MOSCOW-(IDB) : Musibah
Sukhoi SuperJet 100 di Gunung Salak Bogor tidak menghalangi kerjasama
RI-Rusia dalam bidang kedirgantaraan. Sebuah rencana kerja sama yang
mencakup alih teknologinya dari Rusia ke industri penerbangan Indonesia
sedang disusun.
Demikian intisari pertemuan Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, Djauhari Oratmangun, dengan President of JSC United Aircraft Corporation Mikhail Pogosyan di Moskow, Jumat (6/7/2012) waktu setempat. JSC United Aircraft Corporation merupakan holding company yang membawahi industri Sukhoi tempur dan komersial. Pertemuan pertama ini d
Pertemuan dalam format makan siang bersama dengan menu khas Rusia ini, intinya adalah saling mengenal sambil menggali hal-hal yang dapat dikerjasamakan di masa depan. Kedua pihak hanya sedikit menyinggung 'tragedi Sukhoi' dalam perspektif di balik kejadian tersebut harus mampu dimunculkan hal-hal yang positif di masa datang.
"Ada masanya kita melihat ke depan," kata Dubes Djauhari.
Di dalam hal ini, Sukhoi berpendapat bahwa kerja sama kedirgantaraan yang mencakup transfer of technology merupakan sesuatu yang sangat dimungkinkan. "Sukhoi dapat berkolaborasi dengan industri penerbangan di Indonesia untuk memproduksi suku cadang, baik Sukhoi tempur maupun komersial," ujar Mikhail Pogosyan.
Sukhoi juga sangat terbuka untuk mendidik anak-anak terbaik Indonesia untuk studi bidang penerbangan. Rusia memiliki dua universitas terbaik di bidang ini, yakni di kota Moskow dan Kazan. Sukhoi dalam hal ini bisa saja memberikan beasiswa.
Selain itu, Mikhail juga menyatakan ingin memberikan kuliah kedirgantaraan di universitas di Indonesia dalam sebuah kunjungannya di Indonesia kelak. Maklum, selain sebagai presiden direktur, Mikhail juga merupakan seorang penerbang dan sangat mengerti tentang industri penerbangan.
Pertemuan yang diselingi canda tersebut juga sempat membahas aneka makanan khas Rusia seperti kaviar dan Vodka. Kedua belah pihak sepakat untuk membangun sebuah komunikasi yang intensif dalam rangka kerjasama yang menguntungkan di masa depan.
Demikian intisari pertemuan Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, Djauhari Oratmangun, dengan President of JSC United Aircraft Corporation Mikhail Pogosyan di Moskow, Jumat (6/7/2012) waktu setempat. JSC United Aircraft Corporation merupakan holding company yang membawahi industri Sukhoi tempur dan komersial. Pertemuan pertama ini d
Pertemuan dalam format makan siang bersama dengan menu khas Rusia ini, intinya adalah saling mengenal sambil menggali hal-hal yang dapat dikerjasamakan di masa depan. Kedua pihak hanya sedikit menyinggung 'tragedi Sukhoi' dalam perspektif di balik kejadian tersebut harus mampu dimunculkan hal-hal yang positif di masa datang.
"Ada masanya kita melihat ke depan," kata Dubes Djauhari.
Di dalam hal ini, Sukhoi berpendapat bahwa kerja sama kedirgantaraan yang mencakup transfer of technology merupakan sesuatu yang sangat dimungkinkan. "Sukhoi dapat berkolaborasi dengan industri penerbangan di Indonesia untuk memproduksi suku cadang, baik Sukhoi tempur maupun komersial," ujar Mikhail Pogosyan.
Sukhoi juga sangat terbuka untuk mendidik anak-anak terbaik Indonesia untuk studi bidang penerbangan. Rusia memiliki dua universitas terbaik di bidang ini, yakni di kota Moskow dan Kazan. Sukhoi dalam hal ini bisa saja memberikan beasiswa.
Selain itu, Mikhail juga menyatakan ingin memberikan kuliah kedirgantaraan di universitas di Indonesia dalam sebuah kunjungannya di Indonesia kelak. Maklum, selain sebagai presiden direktur, Mikhail juga merupakan seorang penerbang dan sangat mengerti tentang industri penerbangan.
Pertemuan yang diselingi canda tersebut juga sempat membahas aneka makanan khas Rusia seperti kaviar dan Vodka. Kedua belah pihak sepakat untuk membangun sebuah komunikasi yang intensif dalam rangka kerjasama yang menguntungkan di masa depan.
Rusia Ingin Indonesia Produksi Suku Cadang Sukhoi Tempur Dan Sipil
Presiden
Direktur Perusahaan Penerbangan Rusia Mikhail Pogosyan menyatakan
ingin berkolaborasi dengan industri penerbangan di Indonesia untuk
memproduksi suku cadang baik pesawat Sukhoi tempur maupun komersial.
"Kerjasama kedirgantaraan yang mencakup transfer of technology merupakan sesuatu yang sangat dimungkinkan," kata Pogosyan seperti diceritakan Dubes RI di Rusia Djauhari Oratmangun di Moskwa, Sabtu.
Pogosyan adalah Presiden Direktur JSC United Aircraft Corporation, sebuah holding company yang antara lain membawahi perusahaan industri sukhoi tempur dan sukhoi komersial. Pertemuan pertama dengan Djauhari ini dilakukan dalam format makan bersama dengan menu khas Rusia.
Pada dasarnya, pertemuan ini adalah acara saling kenal satu dengan lainnya sambil menggali hal-hal yg dapat dikerjasamakan di masa depan.
Kedua belah pihak hanya sedikit saja menyinggung soal "tragedi sukhoi" dalam perspektif tertentu, yakni bahwa dibalik kejadian tersebut harus mampu dimunculkan hal-hal yang positif di masa datang.
"Ada masanya kita melihat ke depan," kata Dubes Djauhari.
Presdir Sukhoi juga mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk mendidik anak-anak terbaik Indonesia untuk studi bidang penerbangan di Rusia.
Hal ini penting karena Rusia memiliki dua universitas terbaik di bidang penerbangan, yakni di kota Moskwa dan Kazan. Sukhoi bisa memberikan beasiswa.
Pogosyan juga menyatakan ingin memberikan kuliah kedirgantaraan di universitas di Indonesia dalam sebuah kunjungannya di Indonesia kelak.
"Kerjasama kedirgantaraan yang mencakup transfer of technology merupakan sesuatu yang sangat dimungkinkan," kata Pogosyan seperti diceritakan Dubes RI di Rusia Djauhari Oratmangun di Moskwa, Sabtu.
Pogosyan adalah Presiden Direktur JSC United Aircraft Corporation, sebuah holding company yang antara lain membawahi perusahaan industri sukhoi tempur dan sukhoi komersial. Pertemuan pertama dengan Djauhari ini dilakukan dalam format makan bersama dengan menu khas Rusia.
Pada dasarnya, pertemuan ini adalah acara saling kenal satu dengan lainnya sambil menggali hal-hal yg dapat dikerjasamakan di masa depan.
Kedua belah pihak hanya sedikit saja menyinggung soal "tragedi sukhoi" dalam perspektif tertentu, yakni bahwa dibalik kejadian tersebut harus mampu dimunculkan hal-hal yang positif di masa datang.
"Ada masanya kita melihat ke depan," kata Dubes Djauhari.
Presdir Sukhoi juga mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk mendidik anak-anak terbaik Indonesia untuk studi bidang penerbangan di Rusia.
Hal ini penting karena Rusia memiliki dua universitas terbaik di bidang penerbangan, yakni di kota Moskwa dan Kazan. Sukhoi bisa memberikan beasiswa.
Pogosyan juga menyatakan ingin memberikan kuliah kedirgantaraan di universitas di Indonesia dalam sebuah kunjungannya di Indonesia kelak.
Sumber : Detik
0 komentar:
Post a Comment