Pernyataan mengakhiri kesepakatan dilakukan sebelah pihak oleh Korea
Utara menyusul sikap Seoul yang menghentikan pengiriman bantuan kepada
rakyat miskin di Negara tetangganya, Korea Utara.
Namun Seoul tetap mendesak Korea Utara untuk kembali melakukan dialog.
Menteri Persatuan Korea Selatan, Kim Ho-Nyeon dalam pernyataannya mengatakan sangat menyesal dengan sikap Korea Utara yang memutuskan hubungan sepihak. Perjanjian antara Korea Selatan dan Utara seharusnya hanya bisa diubah jika kedua belah pihak sepakat.
Perjanjian tersebut tidak bisa dibatalkan secara sepihak oleh Korea Utara. Korea Utara harus menyadari bahwa keputusan tersebut sungguh-sungguh tidak diinginkan untuk perdamaian dunia, khususnya di semenanjung Korea dan Asia Timur Utara, yang memperluas dan membangkitakan ketegangan antara kedua Korea. Kami mendesak Korea Utara untuk setuju berdialog dan bekerja sama dengan kami",ujar Kim Ho-Nyeon dalam pernyataan resminya.
Hubungan antara kedua Korea kembali memanas, Negara tetangga, Jepang pun kemudian mendesak kedua pihak untuk tetap tenang.
"Saya ingin menahan diri untuk memberikan komentar mengenai hubungan antara Korea Utara dan Selatan. Namun, fakta bahwa perdamaian dan stabilitas wilayah adalah yang paling utama. Hal ini sepenuhnya paling penting, masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin", ujar Jun Matsumoto, Wakil Sekretaris Kabinet Pemerintah Jepang.
Sembilan tahun yang lalu hampir tercapai suatu kesepakatan dan kedua pemimpin negara bertemu untuk pertama kalinya. Banyak keluarga bersatu kembali dan hubungan baik kedua negara dimulai. Namun tahun 2002 kapal-kapal tempur Korea Utara ditembak kapal Korea Selatan, membunuh enam awak dan Pyongyang semakin mengkritik Korea selatan.
Banyak pengamat menilai, Korea Utara ingin menarik perhatian Amerika Serikat. Korea Utara pun diperkirakan hampir berhasil membina hubungan persahabatan yang erat dengan pemerintahan Obama. (NTD-News)
youtube
Namun Seoul tetap mendesak Korea Utara untuk kembali melakukan dialog.
Menteri Persatuan Korea Selatan, Kim Ho-Nyeon dalam pernyataannya mengatakan sangat menyesal dengan sikap Korea Utara yang memutuskan hubungan sepihak. Perjanjian antara Korea Selatan dan Utara seharusnya hanya bisa diubah jika kedua belah pihak sepakat.
Perjanjian tersebut tidak bisa dibatalkan secara sepihak oleh Korea Utara. Korea Utara harus menyadari bahwa keputusan tersebut sungguh-sungguh tidak diinginkan untuk perdamaian dunia, khususnya di semenanjung Korea dan Asia Timur Utara, yang memperluas dan membangkitakan ketegangan antara kedua Korea. Kami mendesak Korea Utara untuk setuju berdialog dan bekerja sama dengan kami",ujar Kim Ho-Nyeon dalam pernyataan resminya.
Hubungan antara kedua Korea kembali memanas, Negara tetangga, Jepang pun kemudian mendesak kedua pihak untuk tetap tenang.
"Saya ingin menahan diri untuk memberikan komentar mengenai hubungan antara Korea Utara dan Selatan. Namun, fakta bahwa perdamaian dan stabilitas wilayah adalah yang paling utama. Hal ini sepenuhnya paling penting, masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin", ujar Jun Matsumoto, Wakil Sekretaris Kabinet Pemerintah Jepang.
Sembilan tahun yang lalu hampir tercapai suatu kesepakatan dan kedua pemimpin negara bertemu untuk pertama kalinya. Banyak keluarga bersatu kembali dan hubungan baik kedua negara dimulai. Namun tahun 2002 kapal-kapal tempur Korea Utara ditembak kapal Korea Selatan, membunuh enam awak dan Pyongyang semakin mengkritik Korea selatan.
Banyak pengamat menilai, Korea Utara ingin menarik perhatian Amerika Serikat. Korea Utara pun diperkirakan hampir berhasil membina hubungan persahabatan yang erat dengan pemerintahan Obama. (NTD-News)
youtube
0 komentar:
Post a Comment