Kapal Induk AS
PENTAGON:(DM) — Selamat datang di dunia liar perang laser! Harian New York Times,
Senin (8/4/2013), melaporkan, Angkatan Laut Amerika Serikat untuk
pertama kalinya akan pergi ke laut dengan sebuah senjata serang laser.
Berdasarkan hasil uji coba, senjata itu dapat melumpuhkan kapal-kapal
patroli dan membutakan atau menghancurkan pesawat pengintai tidak
berawak (drone). Senjata laser itu akan membakar drone laksana sebuah obor.
Prototipe senjata laser itu akan ditempatkan di kapal Angkatan Laut AS di Teluk Persia. Laksamana Muda AS Matthew Klunder, sebagaimana dikutip CBS News, mengatakan, senjata laser itu akan ditempatkan di Teluk Persia di mana speedboat Iran dan pesawat tak berawak atau UAV kadang mengusik kapal-kapal perang AS. "Jika kami harus menyediakan beberapa jenis sistem senjata melawan sebuah kapal cepat dan kecil atau UAV, (senjata laser) ini akan menjadi sistemnya," kata Klunder.
Senjata laser itu tidak akan beroperasi sampai tahun depan. Namun, pengumuman pada hari Senin oleh Adm Jonathan W Greenert, Kepala Operasi Angkatan Laut AS, tampaknya dimaksudkan sebagai peringatan bagi Iran untuk tidak meningkatkan aktivitas di Teluk dalam beberapa bulan mendatang jika ketegangan meningkat terkait penerapan sanksi dan adanya kebuntuan dalam negosiasi soal program nuklir negara itu.
Angkatan Laut AS telah mengedarkan video dan gambar tak bergerak tentang senjata laser membakar sebuah drone dalam sebuah uji tembak.
Menurut CBS, jika senjata itu diluncurkan dari sebuah kapal, meskipun kapal itu terombang-ambing gelombang, sinar lasernya tetap dapat pada sasarannya. Senjata itu dikatakan dapat mematikan daya drone dan menembakkan tembakan peringatan atau melumpuhkan kamera mata-mata yang digunakan drone untuk mengambil foto. "Kami benar-benar dapat menyilaukan sensor itu dan menurunkannya sama sekali. Kami benar-benar bisa mematikannya," kata Klunder.
Namun, senjata itu tidak dapat melawan target yang berkecepatan tinggi, seperti rudal atau jet tempur. Cuaca buruk juga dapat mendistorsi sinar laser tersebut.
Biayanya pengembangan senjata itu yang hanya 40 juta dollar AS berpotensi untuk merevolusi ekonomi dan teknologi perang, yang saat ini sangat bergantung pada senjata seperti rudal yang nilainya mencapai 475.000 dollar untuk sekali tembak. "Saat kita menembak satu pulsa energi yang diarahkan, dari energi laser, itu sekitar 1 dollar. Itu sebenarnya kurang dari 1 dollar jika dibandingkan dengan sesuatu yang sekarang berbiaya ribuan dollar, bahkan mungkin jutaan dollar," kata Klunder.
Senjata laser, satu-satunya senjata yang punya kecepatan sama dengan kecepatan cahaya, itu dijadwalkan tiba di Teluk Persia tahun depan.
Prototipe senjata laser itu akan ditempatkan di kapal Angkatan Laut AS di Teluk Persia. Laksamana Muda AS Matthew Klunder, sebagaimana dikutip CBS News, mengatakan, senjata laser itu akan ditempatkan di Teluk Persia di mana speedboat Iran dan pesawat tak berawak atau UAV kadang mengusik kapal-kapal perang AS. "Jika kami harus menyediakan beberapa jenis sistem senjata melawan sebuah kapal cepat dan kecil atau UAV, (senjata laser) ini akan menjadi sistemnya," kata Klunder.
Senjata laser itu tidak akan beroperasi sampai tahun depan. Namun, pengumuman pada hari Senin oleh Adm Jonathan W Greenert, Kepala Operasi Angkatan Laut AS, tampaknya dimaksudkan sebagai peringatan bagi Iran untuk tidak meningkatkan aktivitas di Teluk dalam beberapa bulan mendatang jika ketegangan meningkat terkait penerapan sanksi dan adanya kebuntuan dalam negosiasi soal program nuklir negara itu.
Angkatan Laut AS telah mengedarkan video dan gambar tak bergerak tentang senjata laser membakar sebuah drone dalam sebuah uji tembak.
Menurut CBS, jika senjata itu diluncurkan dari sebuah kapal, meskipun kapal itu terombang-ambing gelombang, sinar lasernya tetap dapat pada sasarannya. Senjata itu dikatakan dapat mematikan daya drone dan menembakkan tembakan peringatan atau melumpuhkan kamera mata-mata yang digunakan drone untuk mengambil foto. "Kami benar-benar dapat menyilaukan sensor itu dan menurunkannya sama sekali. Kami benar-benar bisa mematikannya," kata Klunder.
Namun, senjata itu tidak dapat melawan target yang berkecepatan tinggi, seperti rudal atau jet tempur. Cuaca buruk juga dapat mendistorsi sinar laser tersebut.
Biayanya pengembangan senjata itu yang hanya 40 juta dollar AS berpotensi untuk merevolusi ekonomi dan teknologi perang, yang saat ini sangat bergantung pada senjata seperti rudal yang nilainya mencapai 475.000 dollar untuk sekali tembak. "Saat kita menembak satu pulsa energi yang diarahkan, dari energi laser, itu sekitar 1 dollar. Itu sebenarnya kurang dari 1 dollar jika dibandingkan dengan sesuatu yang sekarang berbiaya ribuan dollar, bahkan mungkin jutaan dollar," kata Klunder.
Senjata laser, satu-satunya senjata yang punya kecepatan sama dengan kecepatan cahaya, itu dijadwalkan tiba di Teluk Persia tahun depan.
0 komentar:
Post a Comment