Sengketa Kepulauan Dokdo mengingatkan pada sengketa Jepang-China tentang Pulau Senkaku.
BEIJING:(DM) - Klausul perjanjian penangkapan ikan antara Jepang dan Taiwan membuat China merasa terganggu. Soalnya, tulis Xinhua pada
Rabu (10/4/2013), lokasi penangkapan ikan itu ada di sekitar perairan
kelompok pulau yang tengah menjadi persengketaan di Laut China Timur.
"Kami sangat cemas pada Jepang dan Taiwan, yang membicarakan dan menandatangani perjanjian penangkapan ikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei dalam jumpa wartawan.
"Kami mengharapkan Jepang dengan sungguh-sungguh menaati janji-janjinya mengenai masalah Taiwan dan bertindak hati-hati dan layak," katanya.
Jepang memiliki hubungan diplomatik hanya dengan China dan mengakui Taiwan sebagai wilayah China. Kendati begitu, negara itu mempertahankan hubungan ekonomi erat dan kebudayaan dengan Taiwan.
China dan Taiwan memiliki pemerintah-pemerintah sendiri sejak pasukan Nasionalis dikalahkan dan lari ke pulau itu pada akhir perang saudara dengan komunis tahun 1949. China, jika perlu akan menggunakan kekuatan militer untuk mengembalikan Taiwan di bawah kekuasaannya.
Kendati China pada umumnya senang kepada Taiwan menandatangani perjanjian-perjanjian perdagangan dan bisnis dengan negara-negara lain tampaknya negara itu tidak setuju pada perjanjian-perjanjian yang menyatakan Taiwan adalah satu negara yang berdaulat.
Jepang mencapai kata sepakat dengan Taiwan untuk mengizinkan kapal-kapal nelayan Taiwan beroperasi di bagian dari zona ekslusif Jepang di sekitar pulau-pulau yang dikuasai Jepang, tetapi juga diklaim oleh China dan Taiwan.
Perairan di sekitar pulau-pulau itu, yang Jepang namakan Senkaku dan China menyebutknya Diaoyu, adalah lokasi yang kaya ikan dan memiliki cadangan minyak dan gas yang banyak.
Sengketa meningkat dalam bulan-bulan belakangan ini saat China dan Jepang saling mengirim jet-jet tempur. Sementara itu, kapal-kapal patroli saling mengawasi, meningkatkan kekhawatiran terjadi insiden yang tidak diinginkan yang dapat membawa pada bentrokan militer yang lebih luas.
Hubungan antara Beijing dan Taiwan, membaik cepat sejak Ma Ying-jeou yang bersahabat dengan China terpilih menjadi presiden Taiwan pada 2008.
"Kami sangat cemas pada Jepang dan Taiwan, yang membicarakan dan menandatangani perjanjian penangkapan ikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei dalam jumpa wartawan.
"Kami mengharapkan Jepang dengan sungguh-sungguh menaati janji-janjinya mengenai masalah Taiwan dan bertindak hati-hati dan layak," katanya.
Jepang memiliki hubungan diplomatik hanya dengan China dan mengakui Taiwan sebagai wilayah China. Kendati begitu, negara itu mempertahankan hubungan ekonomi erat dan kebudayaan dengan Taiwan.
China dan Taiwan memiliki pemerintah-pemerintah sendiri sejak pasukan Nasionalis dikalahkan dan lari ke pulau itu pada akhir perang saudara dengan komunis tahun 1949. China, jika perlu akan menggunakan kekuatan militer untuk mengembalikan Taiwan di bawah kekuasaannya.
Kendati China pada umumnya senang kepada Taiwan menandatangani perjanjian-perjanjian perdagangan dan bisnis dengan negara-negara lain tampaknya negara itu tidak setuju pada perjanjian-perjanjian yang menyatakan Taiwan adalah satu negara yang berdaulat.
Jepang mencapai kata sepakat dengan Taiwan untuk mengizinkan kapal-kapal nelayan Taiwan beroperasi di bagian dari zona ekslusif Jepang di sekitar pulau-pulau yang dikuasai Jepang, tetapi juga diklaim oleh China dan Taiwan.
Perairan di sekitar pulau-pulau itu, yang Jepang namakan Senkaku dan China menyebutknya Diaoyu, adalah lokasi yang kaya ikan dan memiliki cadangan minyak dan gas yang banyak.
Sengketa meningkat dalam bulan-bulan belakangan ini saat China dan Jepang saling mengirim jet-jet tempur. Sementara itu, kapal-kapal patroli saling mengawasi, meningkatkan kekhawatiran terjadi insiden yang tidak diinginkan yang dapat membawa pada bentrokan militer yang lebih luas.
Hubungan antara Beijing dan Taiwan, membaik cepat sejak Ma Ying-jeou yang bersahabat dengan China terpilih menjadi presiden Taiwan pada 2008.
0 komentar:
Post a Comment