Walau terlihat modis, mereka menenteng senapan laras panjang.
PYONGYANG:(DM) - Kata
siapa tentara Korea Utara identik dengan wajah seram dan kostum kaku.
Buktinya, tentara wanita yang menjaga perbatasan terlihat modis,
walaupun menenteng senjata laras panjang.
Hal ini bisa terlihat dalam foto yang diambil Reuters, Kamis 11 April 2013. Dalam foto yang langsung tersebar di internet itu, terlihat empat tentara wanita tengah berpatroli di perbatasan sepanjang Sungai Yalu, kota Sinuiju, yang berseberangan dengan kota Dandong, China.
Hal ini bisa terlihat dalam foto yang diambil Reuters, Kamis 11 April 2013. Dalam foto yang langsung tersebar di internet itu, terlihat empat tentara wanita tengah berpatroli di perbatasan sepanjang Sungai Yalu, kota Sinuiju, yang berseberangan dengan kota Dandong, China.
Dalam foto tersebut,
tentara wanita ini terlihat menenteng senjata laras panjang. Yang
menarik, mereka mengenakan pakaian dinas yang pas badan dengan celana
cutbray. Namun yang membuat mereka semakin terlihat modis adalah sepatu
hak tinggi, lebih dari lima centimeter.
Gambar ini lantas mendapatkan komentar dari berbagai situs berita di dunia. "Tentara wanita Korea Utara ternyata menempatkan fashion di atas kepraktisan menghadapi kemungkinan konflik," tulis Huffington Post.
Gambar ini lantas mendapatkan komentar dari berbagai situs berita di dunia. "Tentara wanita Korea Utara ternyata menempatkan fashion di atas kepraktisan menghadapi kemungkinan konflik," tulis Huffington Post.
"Mereka terlihat tidak senang. Mungkin karena tinggal di negara paling tertekan di dunia. Atau karena mereka kesakitan (memakai sepatu hak tinggi)," lanjut media itu lagi.
Sementara New York Magazine mempertanyakan "misteri" kekuatan para tentara ini memakai hak tinggi saat bertugas. "Berapa lama wanita-wanita ini berbaris dengan hak tinggi? Apakah mereka punya teknik khusus mengatasi lecet?" tulis majalah ini.
Tentara wanita diyakini mencakup 10 persen dari 1,2 juta personel angkatan bersenjata di Korea Utara. Mereka kebanyakan ditempatkan untuk unit artileri di sepanjang pesisir, jembatan dan terowongan.
Kim Ok-hee, 28, mantan instruktur tentara wanita Korut dalam interview 2007 lalu mengatakan, pemerintah Korut sangat mengandalkan tentara wanita. Dilansir Daily Mail, dia mengaku telah melatih di kamp 4,25, sebuah divisi penjaga pesisir terhadap penyusupan musuh dari udara selama konflik.
Dia menjabarkan, setiap kamp terdiri dari lima resimen dan setiap resimen memiliki batalion infanteri wanita yang bekerja mengoperasikan tank dan artileri. Wanita yang cantik, ujarnya, akan ditempatkan di posisi yang aman, seperti unit medis, sementara yang biasa-biasa saja akan ada di garis depan. (umi)
0 komentar:
Post a Comment