Ilustrasi. Tentara Kamboja menyiapkan senjata mereka sambil mengambil
posisi dekat kuil Preah Vihear sepanjang perbatasan dengan Thailand.
(ANTARA/REUTERS/Pheara)
Si Sa Ket:(DM) - Pengamanan di perbatasan Thailand-Kamboja diperketat, ketika Kamboja mulai memberikan keterangan lisan pertama mengenai sengketa kuil Phra Viharn (Preah Vihear) di Mahkamah Internasional (ICJ), Den Haag, Senin.
Meskipun situasi secara keseluruhan di perbatasan tetap tenang, polisi patroli perbatasan Thailand dan tentara dari Gugus Tugas Suranaree meningkatkan langkah-langkah keamanan dan mendirikan satu pos pemeriksaan di dekat pintu masuk Taman Nasional Khao Phra Wihan, menyusul laporan-laporan kemungkinan adanya aksi-aksi protes oleh beberapa kelompok aktivis.
Langkah-langkah itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa kemungkinan ada bentrokan-bentrokan antara para demonstran dan penduduk setempat yang menentang langkah tersebut.
Satu kelompok yang menyebut dirinya "Pandin Kamlung", yang dipimpin oleh Kittisak Ponpai mengatakan mereka akan berunjuk rasa pada Rabu di Kabupaten Kantaralak.
Taman Nasional Khao Phra Viharn ditutup sementara selama periode ini.
Di Kabupaten Kantaralak, situasi beerlangsung normal. Kehidupan penduduk setempat berlangsung seperti biasanya dan mereka menikmati perayaan tahun baru tradisional Thailand.
Isaya Pongsapan, warga Kecamatan Saothongchai, mengatakan penduduk desa disiapkan untuk evakuasi dalam keadaan darurat dan mereka telah memantau situasi serta berita agar masalah itu tidak mempengaruhi mereka.
Di Provinsi Sa Kaeo, Thailand, juga berdekatan dengan Kamboja, 70 persen dari toko-toko di Pasar Klua Rong di Kabupaten Aranyaprathet ditutup pada Senin karena kebanyakan dari mereka, para pedagang Kamboja, menikmati liburan di seberang perbatasan untuk menikmati perayaan Tahun Baru tradisional Khmer.
Ribuan wisatawan Thailand dan internasional di sisi Thailand kecewa dengan penutupan toko-toko itu.
Seorang pedagang Kamboja yang mengoperasikan tokonya di pasar mengatakan, sejumlah besar pedagang Kamboja menutup usaha mereka selama periode ini karena liburan tahun baru, sementara beberapa pedagang juga tinggal di rumah memantau pernyataan lisan dalam sengketa candi Phra Viharn Phra, demikian laporan TNA.
(ANTARA News)
Si Sa Ket:(DM) - Pengamanan di perbatasan Thailand-Kamboja diperketat, ketika Kamboja mulai memberikan keterangan lisan pertama mengenai sengketa kuil Phra Viharn (Preah Vihear) di Mahkamah Internasional (ICJ), Den Haag, Senin.
Meskipun situasi secara keseluruhan di perbatasan tetap tenang, polisi patroli perbatasan Thailand dan tentara dari Gugus Tugas Suranaree meningkatkan langkah-langkah keamanan dan mendirikan satu pos pemeriksaan di dekat pintu masuk Taman Nasional Khao Phra Wihan, menyusul laporan-laporan kemungkinan adanya aksi-aksi protes oleh beberapa kelompok aktivis.
Langkah-langkah itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa kemungkinan ada bentrokan-bentrokan antara para demonstran dan penduduk setempat yang menentang langkah tersebut.
Satu kelompok yang menyebut dirinya "Pandin Kamlung", yang dipimpin oleh Kittisak Ponpai mengatakan mereka akan berunjuk rasa pada Rabu di Kabupaten Kantaralak.
Taman Nasional Khao Phra Viharn ditutup sementara selama periode ini.
Di Kabupaten Kantaralak, situasi beerlangsung normal. Kehidupan penduduk setempat berlangsung seperti biasanya dan mereka menikmati perayaan tahun baru tradisional Thailand.
Isaya Pongsapan, warga Kecamatan Saothongchai, mengatakan penduduk desa disiapkan untuk evakuasi dalam keadaan darurat dan mereka telah memantau situasi serta berita agar masalah itu tidak mempengaruhi mereka.
Di Provinsi Sa Kaeo, Thailand, juga berdekatan dengan Kamboja, 70 persen dari toko-toko di Pasar Klua Rong di Kabupaten Aranyaprathet ditutup pada Senin karena kebanyakan dari mereka, para pedagang Kamboja, menikmati liburan di seberang perbatasan untuk menikmati perayaan Tahun Baru tradisional Khmer.
Ribuan wisatawan Thailand dan internasional di sisi Thailand kecewa dengan penutupan toko-toko itu.
Seorang pedagang Kamboja yang mengoperasikan tokonya di pasar mengatakan, sejumlah besar pedagang Kamboja menutup usaha mereka selama periode ini karena liburan tahun baru, sementara beberapa pedagang juga tinggal di rumah memantau pernyataan lisan dalam sengketa candi Phra Viharn Phra, demikian laporan TNA.
(ANTARA News)
0 komentar:
Post a Comment