BRUSSELS:(DM) – Sayap militer dari kelompok Hizbullah yang berkuasa di
Lebanon resmi dimasukan dalam daftar hitam organisasi teroris oleh Uni
Eropa (UE). Keputusan ini diambil Senin 22 Juli kemarin.
Kebijakan diambil setelah menimbang perananan kelompok ini dalam penyerbuan wisatawan Israel di Bulgaria dan keterlibatan mereka pada perang Syria. Masuknya Hizbullah ke dalam daftar teroris disambut baik oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel. Kedua negera tersebut sudah menganggap Hizbullah adalah organisasi teroris.
Bagi Hizbullah dan Iran, masuknya mereka dalam daftar hitam organisasi teroris adalah bentuk kepatuhan Uni Eropa terhadap AS dan Israel. “Ini menunjukan keputusan yang diatur oleh AS dan digerakan oleh tangan Zionis,” pernyataan ini dikeluarkan oleh Hezbollah di Beirut, seperti dikutip Reuters, Selasa (23/7/2013).
Keputusan ini bagi HIzbullah adalah sesuatu yang sangat memalukan. Sebagai organisasi politik yang terpenting di Lebanon, keputusan ini dikhawatirkan akan memperburuk citra Lebanon di mata dunia. Presiden Lebanon Michel Suleiman sudah meminta pada Uni Eropa untuk meninjau kembali keputusan mereka.
Sanksi dari Uni Eropa juga diharapkan termasuk pembekuan aset dan juga pelarangan perjalanan ke luar Lebanon bagi beberapa orang petinggi Hizbullah. Tetapi menurut para ahli, dimasukannya Hizbullah dalam daftar hitam organisasi teroris akan membuat Hizbullah mempunyai waktu tambahan untuk mengumpulkan dana.
Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans menyatakan, "ini adalah keputusan yang baik dalam memasukan Hizbullah kepada organisasi teroris.” Menurut Timmermans, langkah ini juga membuat Hizbullah tidak leluasa untuk bertindak.
Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry berpendapat ini adalah pesan kuat untuk Hizbullah agar mereka tidak bertindak tanpa sesuai dengan hukum. "Ini akan berdampak signifikan Hizbullah dan tidak akan memperoleh bantuan hukum di Eropa dan tidak bisa mengumpulkan dana untuk kegiatan mereka di selama ada di Eropa,” tutur Kerry. (faj)
okezone
Kebijakan diambil setelah menimbang perananan kelompok ini dalam penyerbuan wisatawan Israel di Bulgaria dan keterlibatan mereka pada perang Syria. Masuknya Hizbullah ke dalam daftar teroris disambut baik oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel. Kedua negera tersebut sudah menganggap Hizbullah adalah organisasi teroris.
Bagi Hizbullah dan Iran, masuknya mereka dalam daftar hitam organisasi teroris adalah bentuk kepatuhan Uni Eropa terhadap AS dan Israel. “Ini menunjukan keputusan yang diatur oleh AS dan digerakan oleh tangan Zionis,” pernyataan ini dikeluarkan oleh Hezbollah di Beirut, seperti dikutip Reuters, Selasa (23/7/2013).
Keputusan ini bagi HIzbullah adalah sesuatu yang sangat memalukan. Sebagai organisasi politik yang terpenting di Lebanon, keputusan ini dikhawatirkan akan memperburuk citra Lebanon di mata dunia. Presiden Lebanon Michel Suleiman sudah meminta pada Uni Eropa untuk meninjau kembali keputusan mereka.
Sanksi dari Uni Eropa juga diharapkan termasuk pembekuan aset dan juga pelarangan perjalanan ke luar Lebanon bagi beberapa orang petinggi Hizbullah. Tetapi menurut para ahli, dimasukannya Hizbullah dalam daftar hitam organisasi teroris akan membuat Hizbullah mempunyai waktu tambahan untuk mengumpulkan dana.
Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans menyatakan, "ini adalah keputusan yang baik dalam memasukan Hizbullah kepada organisasi teroris.” Menurut Timmermans, langkah ini juga membuat Hizbullah tidak leluasa untuk bertindak.
Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry berpendapat ini adalah pesan kuat untuk Hizbullah agar mereka tidak bertindak tanpa sesuai dengan hukum. "Ini akan berdampak signifikan Hizbullah dan tidak akan memperoleh bantuan hukum di Eropa dan tidak bisa mengumpulkan dana untuk kegiatan mereka di selama ada di Eropa,” tutur Kerry. (faj)
okezone
0 komentar:
Post a Comment