BERLIN:(DM) - Produsen ban asal Jerman, Continental, jadi pemasok utama
untuk kendaraan tempur (ranpur) produksi PT Pindad. Selain digunakan
untuk panser Anoa 1 dan 2, ban Continental juga dipakai pada jenis
ranpur lain, termasuk panser produksi PT Pindad yang diekspor ke negara
lain.
Sejak tahun 2008 kita sudah pasok ban ke PT Pindad, namun setiap tahun trend penggunaan ban Continental terus meningkat. Dan baru pada tahun 2012 kita suplai 100 persen, ujar Elly Pudjiati, General Manager Sales & Marketing PT Continental Sime Tyre Marketing Indonesia, kepadaotosia.combeberapa waktu lalu.
Continental memasok beberapa jenis ban dari berbagai ukuran untuk sejumlah ranpur produk dalam negeri. Sebelumnya ada dua merek berbeda selain Continental yang menyuplai ban khusus panser untuk PT Pindad. Namun, kini ban asal Jerman tersebut menjadi pemasok utama.
Kami menyediakan ban tidak hanya untuk panser Anoa saja, tapi untuk kendaraan perang lain. Misalnya kita pasok ban ukuran 14/20 dan 12,5/20. Ban yang kami suplai merupakan standar kendaraan perang NATO, terang Aries Abdullah, Customer Service Manager General Manager Sales & Marketing PT Continental Sime Tyre Marketing Indonesia.
Di luar produksi PT Pindad, alat utama sistem persenjataan TNI (Alutsista) impor seperti panser VAB NG juga menggunakan karet pembungkus Continental HSO Sand 14.00 R20. Ban berstandar NATO tersebut jika kondisi tertembus peluru atau serpihan granat, panser yang menggunakan ban ini masih bisa jalan hingga 3 kilometer.
Selain untuk kendaraan penumpang (passenger car) dan komersial (commercial car), ban bikinan Continental juga dipakai untuk panser maupun unit mobil tempur lainnya. Ban tersebut telah lama dipercaya oleh angkatan bersenjata Jerman untuk mendukung mobilitas unit-unit tempurnya.
Walaupun banyak digunakan untuk kendaraan-kendaraan mewah merek Eropa, ban Continental cocok digunakan untuk mobil-mobil Jepang. Ban Continental dapat dipakai Untuk Kijang Innova dan mobil-mobil mewah serta SUV pabrikan Jepang lainnya. Di Indonesia, ban passenger car Continental telah digunakan pada Ford Fiesta.(kpl/nz/sno)
Sejak tahun 2008 kita sudah pasok ban ke PT Pindad, namun setiap tahun trend penggunaan ban Continental terus meningkat. Dan baru pada tahun 2012 kita suplai 100 persen, ujar Elly Pudjiati, General Manager Sales & Marketing PT Continental Sime Tyre Marketing Indonesia, kepadaotosia.combeberapa waktu lalu.
Continental memasok beberapa jenis ban dari berbagai ukuran untuk sejumlah ranpur produk dalam negeri. Sebelumnya ada dua merek berbeda selain Continental yang menyuplai ban khusus panser untuk PT Pindad. Namun, kini ban asal Jerman tersebut menjadi pemasok utama.
Kami menyediakan ban tidak hanya untuk panser Anoa saja, tapi untuk kendaraan perang lain. Misalnya kita pasok ban ukuran 14/20 dan 12,5/20. Ban yang kami suplai merupakan standar kendaraan perang NATO, terang Aries Abdullah, Customer Service Manager General Manager Sales & Marketing PT Continental Sime Tyre Marketing Indonesia.
Di luar produksi PT Pindad, alat utama sistem persenjataan TNI (Alutsista) impor seperti panser VAB NG juga menggunakan karet pembungkus Continental HSO Sand 14.00 R20. Ban berstandar NATO tersebut jika kondisi tertembus peluru atau serpihan granat, panser yang menggunakan ban ini masih bisa jalan hingga 3 kilometer.
Selain untuk kendaraan penumpang (passenger car) dan komersial (commercial car), ban bikinan Continental juga dipakai untuk panser maupun unit mobil tempur lainnya. Ban tersebut telah lama dipercaya oleh angkatan bersenjata Jerman untuk mendukung mobilitas unit-unit tempurnya.
Walaupun banyak digunakan untuk kendaraan-kendaraan mewah merek Eropa, ban Continental cocok digunakan untuk mobil-mobil Jepang. Ban Continental dapat dipakai Untuk Kijang Innova dan mobil-mobil mewah serta SUV pabrikan Jepang lainnya. Di Indonesia, ban passenger car Continental telah digunakan pada Ford Fiesta.(kpl/nz/sno)
0 komentar:
Post a Comment