LEBANON:(DM) - Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah menyatakan, "Ranjau
yang meledak di jalan yang dilintasi pasukan lancang Israel di Lebanon,
adalah ranjau baru yang dipasang oleh muqawama untuk memburu para
penyusup."
FNA (14/8) melaporkan, Sayid Hasan Nasrullah dalam pidatonya melalui televisi Al-Mayadeen menyinggung sikap negatif Amerika Serikat dan Barat terhadap Hizbullah seraya mengatakan, "Selama muqawama berkomitmen dengan tujuan-tujuan prinsip umat Islam dan mewajibkan dirinya untuk mendukung Lebanon dan seluruh kedaulatannya, mereka (AS dan Barat) tidak akan pernah membiarkan kami tenang."
Sayid Nasrullah menilai masalah utama Barat dan Amerika Serikat dan bahkan sejumlah rezim Arab adalah bahwa Hizbullah adalah gerakan yang resisten dan masalah mereka bukan masalah internal.
"Berulang kali ditawarkan kepada kami untuk dapat mempertahankan senjata kami namun sebagai imbalannya secara implisit tidak mendukung tujuan Palestina dan tidak mengusik ketamakan Israel. Tawaran ini dikemukakan oleh AS, Perancis, Inggris dan pihak-pihak lain," tutur Nasrullah.
Lebih lanjut dijelaskannya, "Dick Cheney memberikan tawaran besar kepada kami melalui seorang tokoh AS keturunan Lebanon dan mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat mengakui Hizbullah di tingkat internasional, membolehkan kami mempertahankan senjata dan mencoret nama kami dari daftar kelompok teroris, akan tetapi dengan syarat bahwa Hizbullah secara verbal dan tertutup memberikan jaminan ini (tidak mengusik Israel). Akan tetapi kami menolak tawaran tersebut. Apa artinya senjata ini jika tidak digunakan demi negara dan tujuan-tujuannya?"
(IRIB Indonesia/MZ)
FNA (14/8) melaporkan, Sayid Hasan Nasrullah dalam pidatonya melalui televisi Al-Mayadeen menyinggung sikap negatif Amerika Serikat dan Barat terhadap Hizbullah seraya mengatakan, "Selama muqawama berkomitmen dengan tujuan-tujuan prinsip umat Islam dan mewajibkan dirinya untuk mendukung Lebanon dan seluruh kedaulatannya, mereka (AS dan Barat) tidak akan pernah membiarkan kami tenang."
Sayid Nasrullah menilai masalah utama Barat dan Amerika Serikat dan bahkan sejumlah rezim Arab adalah bahwa Hizbullah adalah gerakan yang resisten dan masalah mereka bukan masalah internal.
"Berulang kali ditawarkan kepada kami untuk dapat mempertahankan senjata kami namun sebagai imbalannya secara implisit tidak mendukung tujuan Palestina dan tidak mengusik ketamakan Israel. Tawaran ini dikemukakan oleh AS, Perancis, Inggris dan pihak-pihak lain," tutur Nasrullah.
Lebih lanjut dijelaskannya, "Dick Cheney memberikan tawaran besar kepada kami melalui seorang tokoh AS keturunan Lebanon dan mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat mengakui Hizbullah di tingkat internasional, membolehkan kami mempertahankan senjata dan mencoret nama kami dari daftar kelompok teroris, akan tetapi dengan syarat bahwa Hizbullah secara verbal dan tertutup memberikan jaminan ini (tidak mengusik Israel). Akan tetapi kami menolak tawaran tersebut. Apa artinya senjata ini jika tidak digunakan demi negara dan tujuan-tujuannya?"
(IRIB Indonesia/MZ)
0 komentar:
Post a Comment