Produk yang coba dijual Ceko yakni radar pemantau wilayah udara.
JAKARTA:(DM) - Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Thomas Smetanka, mengatakan, pihaknya kini sedang menjajaki kerja sama dengan militer RI terkait teknologi pertahanan berupa radar. Ceko memang sudah dikenal memiliki catatan yang baik soal teknologi radar, terutama radar pasif ERA Ceko.
Hal itu diungkapkan Smetanka yang ditemui VIVAnews di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 28 Oktober 2013 dalam perayaan hari jadi ke-95 Republik Ceko. Namun, Smetanka tidak ingin menyebut nilai dari kontrak tertentu terkait kerja sama di bidang pertahanan ini.
"Ada beberapa perusahaan Ceko yang menawarkan teknologi pertahanan kepada militer Indonesia. Salah satu teknologi yang coba dijual yakni radar pasif yang dapat digunakan untuk memantau wilayah udara. Kami juga memiliki radar untuk menara pemantau lalu lintas udara [ATC]," ungkap Smetanka.
Selain teknologi radar, Smetanka melanjutkan, masih ada pula kemungkinan kerja sama pembelian senjata ringan. Namun, Smetanka enggan memaparkan lebih lanjut teknis kerja sama di bidang pertahanan itu.
"Saya tidak dapat memaparkan hal tersebut secara spesifik, karena masih dalam tahap penjajakan," kata dia.
Kerja sama di bidang radar itu dicetuskan saat Presiden Republik Ceko, Vaclav Klaus berkunjung ke Indonesia pada Juli 2012. Terkait hubungan bilateral, Smetanka mengaku kedua negara selama ini bersahabat sangat erat.
Di bidang perdagangan, diakui Smetanka, nilainya memang masih rendah. "Total nilai perdagangan tahun lalu mencapai sekitar US$460 juta [Rp5 triliun]. Nilai ini masih tergolong kecil untuk negara sebesar Indonesia. Tentu masih akan ada celah untuk bekerja sama dan meningkatkan nilai perdagangan kedua negara," kata dia.
Ceko memiliki beragam produk andalan seperti mesin, peralatan radar untuk ATC, dan tenaga listrik yang dapat dijual ke Indonesia. (art)
VIVAnews
0 komentar:
Post a Comment