Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (REUTERS/Yves Herman)
Washington:(DM) - Jepang siap menghadapi China jika negara itu memaksa mengejar kepentingan geopolitik, kata Perdana Jepang Menteri Shinzo Abe dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu seperti dikutip AFP.
"Saya sudah menyadari bahwa Jepang akan mengerahkan kepemimpinan tidak hanya pada sisi ekonomi, tetapi juga dalam bidang keamanan di kawasan Asia-Pasifik," kata Abe kepada Wall Street Journal.
Dia mengatakan Jepang telah menjadi terlalu `memperhatikan ke dalam` selama 15 tahun terakhir, tetapi saat itu mendapatkan kembali kekuatan ekonomi dan kini ingin berkontribusi lebih banyak dalam membuat dunia tempat yang lebih baik.
The Journal melaporkan, salah satu cara Jepang "berkontribusi" adalah menghadapi China di Asia.
"Ada kekhawatiran bahwa China berupaya mengubah status quo dengan kekuatan, bukan dengan hukum. Tetapi kalau China memilih mengambil jalan itu, maka tidak akan dapat muncul secara damai," kata Abe.
"Jadi tidak harus mengambil jalan itu, dan banyak negara mengharapkan Jepang untuk kuat mengekspresikan pandangan itu. Dan mereka berharap China akan mengambil tindakan tanggung jawab dalam masyarakat internasional."
Selama lebih dari setahun, hubungan antara Beijing dan Tokyo dingin oleh sengketa teritorial di Laut China Timur yang dinamai Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China.
(H-AK) (ANTARA News)
Washington:(DM) - Jepang siap menghadapi China jika negara itu memaksa mengejar kepentingan geopolitik, kata Perdana Jepang Menteri Shinzo Abe dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu seperti dikutip AFP.
"Saya sudah menyadari bahwa Jepang akan mengerahkan kepemimpinan tidak hanya pada sisi ekonomi, tetapi juga dalam bidang keamanan di kawasan Asia-Pasifik," kata Abe kepada Wall Street Journal.
Dia mengatakan Jepang telah menjadi terlalu `memperhatikan ke dalam` selama 15 tahun terakhir, tetapi saat itu mendapatkan kembali kekuatan ekonomi dan kini ingin berkontribusi lebih banyak dalam membuat dunia tempat yang lebih baik.
The Journal melaporkan, salah satu cara Jepang "berkontribusi" adalah menghadapi China di Asia.
"Ada kekhawatiran bahwa China berupaya mengubah status quo dengan kekuatan, bukan dengan hukum. Tetapi kalau China memilih mengambil jalan itu, maka tidak akan dapat muncul secara damai," kata Abe.
"Jadi tidak harus mengambil jalan itu, dan banyak negara mengharapkan Jepang untuk kuat mengekspresikan pandangan itu. Dan mereka berharap China akan mengambil tindakan tanggung jawab dalam masyarakat internasional."
Selama lebih dari setahun, hubungan antara Beijing dan Tokyo dingin oleh sengketa teritorial di Laut China Timur yang dinamai Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China.
(H-AK) (ANTARA News)
0 komentar:
Post a Comment