Korea Selatan Perkenalkan Desain KFX C103-iA
Media Korea Selatan untuk pertama kali memperkenalkan dokumen rencana desain KFX-C103-iA pada bulan Agustus 2013 – sebuah proyek bersama untuk mengembangkan pesawat tempur siluman KF-X. Rencana rinci KFX-C103-iA dirancang atas dasar disain 103 C- Pusat Penelitian dan Pengembangan General CRDC Korea.
Rencana terbaru menunjukkan pejabat Korea Selatan melepas opsi Fighter C-203 dengan canard (pilihan lain dalam proyek KFX) dan melanjutkan pengembangan model C-103 sebagai pesawat tempur generasi siluman.
Fitur baru terbesar dari disain KFX-C103-iA adalah meningkatnya kapasitas daya angkut senjata yang terletak di badan pesawat (internal weapon bay). Pemikirannya, jika tidak ada internal weapon bay, maka fitur pesawat tempur siluman berkurang secara signifikan. Dengan meningkatnya kapasitas senjata yang bisa diangkut internal weapon bay, maka secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur udara dan hal ini menunjukkan perbedaan yang jelas dengan C-103.
Fitur baru paling dominan dari KFX-C103-iA adalah peningkatan kapasitas internal weapon bay
Sedangkan versi C103-i sudah memiliki IWB tetapi hanya bisa mengangkut bom Mk-83x seberat 500kg atau 60% dari C103-Ai. Pesawat tempur K/IFX C103-iA mampu membawa bom Mk-83x seberat 1000kg di luar rudal AIM series.
Diagram proses pengembangan pesawat tempur siluman Korea Selatan. Pada awal tahun 1999, Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan (ADD) pertama kali mengusulkan proyek KF-X. Pada tahun 2001, Presiden Korea Selatan Kim Daejung menyetujui rencana pembangunan KF-X.
Dua pilihan desain proyek KF-X meliputi model C101 dan C201 dengan canard. Kedua model melangkah dalam pengembangan rencana dan akhirnya didapat model C103 turunan dari C101, yang mengembangkan desain senjata di rongga tubuh (internal weapon bay). Pejabat militer Korea Selatan, menyetujui model
Dilihat dari sudut ini menunjukkan rancangan KFX-C103-iA memiliki tingkat kemiripan besar dengan pesawat tempur siluman F-22, AS. Fighter KFX memiliki 16 hardpoint untuk mengangkut rudal AIM-120, AIM-9x, dan bom Mk-84 JDAM, didalam IWB dapat mengangkut 6 AIM-120/2 AIM-120,(2 AIM-9x dan 2 Mk-84 JDAM).
Sruktur desain-ruang rangka senjata dan tata letak rak rudal udara ke
udara jarak menengah dari KFX-C103-iA. Bentuk rampdoor memaksimakan
jenis missile yang dapat dimuat. Setiap sisi didesin tajam untuk
mengurangi pemantuan radar
Penampilan eksternal KFX-C101 mirip dengan Pesawat F-22, namun
sedikit lebih kecil dalam ukuran. Pesawat menggunakan desain model DSI
inlet.
Gambar menunjukkan luas penampang bom bay KFX C103-iA lebih besar dari F-35 dan F-22
AGM untuk mengurangi vektor udara masuk ke dalam lambung pesawat
secara masif, yang sangat berbahaya bagi keseimbangan pesawat saat
meluncurkan rudal.
Para Peneliti Korea Selatan membuat sendiri pola radar pemindaian elektronik aktif (AESA).
Kapasitas rudal yang bisa diangkut oleh KFX/IFX C103-iA dibanding pesawat tempur lain
Perbandingan pesawat tempur KFX-C103-iA dengan pesawat lain di kelas Generasi 4,5
Optimalisasi pada vortex sayap meningkatkan trust vectoring pasawat
agar mendapatkan peningkatkan daya serta penghematan bahan bakar
Desain kokpit rencana KFX-C103-iA. Kanopi yang besar membantu memaksimalkan radar moto/radar mata atau manual sang pilot
Jika pesawat tempur siluman KFX beroperasi tahun 2030-2040, tentu Indonesia yang berpartisipasi harus menyiapkan pesawat perantara menunggu hingga KFX beroperasi. Untuk stop gap tersebut, Korea Selatan juga kemungkinan memesan 40 pesawat siluman (stealth) F-35 Lockheed Martin yang akan digunakan Republic of Korea Air Force (ROKAF) pada tahun 2018-2021.(kienthuc.net.vn)
JKGR
0 komentar:
Post a Comment