“Program pesawat tempur KFX/IFX kita lanjutkan”.
Lalu Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie
Sjamsuddin juga menambahkan lebih detail. Untuk kelanjutan program ini,
Korea Selatan menyediakan dana senilai US$ 20 Juta, sementara Indonesia
wajib menyediakan dana US$ 5 Juta. Dana ini dianggarkan pada tahun 2015,
untuk membiaya riset lanjutan yang kini memasuki tahap Enginering
Manufacturing Design (EMD). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemhan pun tersenyum saat ARC menyambangi dalam acara tersebut. Namun,
sayangnya ia sendiri belum mau berbicara secara detail mengenai
perkembangan KFX/IFX.
Di dalam arena konferensi pers itu, redaksi
ARC juga mendekati Kabaranahan Kemhan, Laksda Rachmad Lubis. Darinya
muncul lah penjelasan mengenai pengadaan alutsista yang tengah berjalan.
Salah satunya, ia menjelaskan bahwa pembelian Heli Apache sudah final
dan tanda tangan kontrak. Namun lantaran menggunakan skema FMS,
Kabaranahan tidak mengetahui persis detailnya. “Tapi kami usahakan agar oktober 2014, barangnya sudah tiba“, demikian tegas Laksda Rachmad Lubis.
Selain itu, Perwira tinggi matra laut ini
juga mengabarkan, proses pengadaan heli Anti Kapal Selam sedang dalam
tahap finalisasi. Heli yang dipilih pun dipastikan baru dan dari jenis Panther buatan Eurocopter.
Pasalnya menurutnya, ini berkaitan dengan sumber pendanaan. “Soalnya dulu kita menganggarkan untuk pembelian 11 heli bekas, namun keduluan oleh negara lain”,
jelas Kabaranahan. Nah, semoga saja semua proses berjalan lancar tanpa
gangguan suhu politik yang akhir-akhir ini makin tinggi.
Sumber : http://arc.web.id
0 komentar:
Post a Comment