1.
KUALA LUMPUR:(DM) - Pemerintah Malaysia masih mencari tahu identitas ratusan warga negaranya yang ditahan patroli gabungan TNI AL dan Polri terkait pencurian ikan.
Kementerian Luar Negeri Malaysia belum dihubungi oleh otoritas Indonesia mengenai penahanan tersebut. "Sejauh yang kami tahu, kabar penahanan nelayan itu belum dapat dikonfirmasi," kata Menlu Malaysia Datuk Seri Anifah Aman seperti dilansir the Star, Jumat (21/11).
2.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan mereka belum menerima
pemberitahuan apa pun atas penangkapan 200 nelayan mereka yang diduga
menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia.Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengakui Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia sudah menghubungi Kementerian Luar Negeri untuk memeriksa identitas pada nelayan itu.
"Jika mereka terbukti warga Malaysia, maka kami akan memberikan bantuan hukum," kata Anifah dalam pernyataannya, seperti dilansir surat kabar the Star, Sabtu (22/11).
Dia mengatakan Malaysia dan Indonesia sudah menandatangani Nota Kesepahaman dalam soal penangkapan ikan sesuai hukum laut internasional pada 27 Januari 2012.
Menurut perjanjian itu, kata Anifah, kedua negara sepakat untuk hanya mengusir pelaku penangkapan ilegal, bukan menangkap mereka.
3.
Badan Perlindungan Maritim Malaysia (MMEA) masih membantah anggotanya
tertangkap karena illegal fishing di perairan Indonesia. Wakil Kepala
MMEA Mohamad Puzi Ab Kahar menilai, bila sampai ada nelayan mereka
tertangkap, dia pasti mendapat laporan lebih dulu."Saya yakin tidak ada penahanan nelayan Malaysia hingga (200 orang)," tuturnya, seperti dilansir surat kabar the Star, Jumat (21/11).
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zahrain Mohammed pun masih mencari tahu benarkah warga negara mereka tertangkap sebanyak itu di perairan Tanah Air. "Kami belum bisa berspekulasi karena jumlahnya berubah-ubah."
4.
Kepolisian Malaysia meyakini 200 orang ditahan otoritas Indonesia bukan
nelayan ilegal asal negara mereka. Dari hasil penyelidikan aparat negeri
jiran, diduga kuat mereka justru imigran asal negara-negara Asia Tengah
dan Asia Selatan. Soalnya mereka tidak bisa berbahasa Malaysia dan
tidak memiliki keterangan dokumen imigrasi yang meyakinkan."Mereka sepertinya orang asing yang berusaha masuk ke Malaysia secara ilegal melalui perairan Indonesia," kata Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar seperti dilansir Astro Awani, Senin (24/11).
Sejak kabar ini beredar pekan lalu, Malaysia berkukuh tidak ada warganya yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia. Sebab, data dari Kementerian Agro dan Maritim Malaysia mencatat seluruh nelayan terdaftar pulang ke rumah dan tidak ke mana-mana sepekan terakhir.
"Kalau ada yang tertangkap, dan dia nelayan resmi, pasti kami yang pertama mengetahui," kata Menteri Agro dan Maritim Malaysia Ismail Sabri Yakub.
Merdeka
0 komentar:
Post a Comment