KASAL Laksamana TNI Ade Supandi (paling kanan) saat berada di PT PAL.
SURABAYA:(DM) - Dalam rangka Hari Armada ke-70 tahun ini, Komando Armada Timur Indonesia (Koarmatim) menunjukkan kekuatannya. Komando yang menjaga kedaulatan RI wilayah Timur Indonesia ini tak hanya pamer kekuatan pasukan, tapi juga kapal perang dan kendaraan perang lainnya.
Demikian yang tersaji saat digelanya upacara Hari Armada yang digelar di Dermaga Ujung Surabaya Koarmatim. Sejumlah kapal perang dari jajaran Koarmatim dan Koarmabar (Komando Armada Wilayah Barat Indonesia) dihadirkan di dermaga ini.
"Representasi kekuatan untuk menjaga kedaulatan maritim adalah kapal perang. Kekuatan di laut kita sangat ditentukan oleh kekuatan kapal perang kita. Namun saat upacara tahun ini, banyak kapal perang sedang dalam tugas," kata KASAL Laksamana Ade Supandi.
Karena kebutuhan tugas itulah, kekuatan kapal perang tidak semua ditampilkan saat upacara. Bahkan upacara militer yang lengkap dengan defile kekuatan pasukan itu relatif sederhana. Hal ini diakui KASAL sendiri.
"Tahun ini puncak upacara Hari Armada tampak sederhana. Tidak mungkin kita menarik kapal perang yag sedang latihan hanya untuk kepentingan upacara. Biarlah seremonial upacaranya yang ngalah," kata Ade.
Proyeksi kekuatan kapal adalah dengan kompsisi sepetiga latihan, sepertiga siaga, dan sepertiga perbaikan. Ade meminta tak menganggap kesederhanaan ini bagian dari ketidakseriusan Koarmatim. Sebab, dia lebih mementingkan latihan dan operasi di laut dem kedaulatan negara.
Sejumlah kapal perang sebagai kekuatan utama kedaulatan perairan memang tampak di dermaga, termasuk KRI Dewa Ruci. Namun kapal ini akan diremajakan dengan membuat kapal baru. KASAL menuturkan bahwa telah dipesan kapal baru langsung dari Spanyol.Kapal itu adalah pengganti Dewa Ruci. Kapal turuan itu awal 2017 sudah jadi. Arsitek Dewa Ruci adalah Spanyol.
Sementara itu, perbedaan pada upacara kali ini juga terlihat dari perwakilan Lantamal dari berbagai daerah. Komandan Lantamal di daerah Timur Indonesia bisa menggelar upacara Hari Armada di wilayahnya. Tak dipusatkan di Dermaga Ujung Surabaya.
Saat ini tengah ditingkatkan kekuata armada. Tetap yang utama adalah kapal perang. Namun diperlukan kekuatan armada terpadu. Sistem struktur TNI AL harus kuat untuk menjaga kedaulatan maritim. Mulai alutsista dan kekuatan kendaraan militer.
"Akan ada kapal baru masuk ke kita. Kapal-kapal dalam kapasitas besar yang kita datangkan dari Belanda. Meski dari Bbelanda, tapi pengerjaannya kita join dengan mereka," tambah Ade.
Saat ini TNI AL mendukung penuh produksi komponen kapal dalam negeri. Apalagi anak bangsa ini mampu. Seperti membuat generator, pompa, dan lainnya. Saat ini juga tengah diselesaikan pembuatan Kapal Selam produk dalam negeri bersama PT PAL yang join dengan Korea.
"Kapal selam sudah kita buat tiga unit. Maret di-launching di laut. Total nanti akan ada 12 kapal selam dengan segala tipe dan kelebihannya," urai Ade.
Selain unjuk kekuatan di bidang armada, Koarmatim Surabaya juga pamer kekuatan di bidang komunikasi militer. Saat bertugas menjaga kedaulatan laut tak bisa mengandalkan GSM atau HT. Perlu kominikasi satelit jarak jauh lengkap dengan teknologi terkini.
"Kami telah menerabas kebuntuan tekelomuminkasi. BTS tak sampai. Radio juga sulit. Kami adopsi komunikasi satelit hingga batas mana pun di laut," kata Ade usai mencoba teleconfrence satelit bersama anggota TNI AL di Selat Sunda hingga Papua.
0 komentar:
Post a Comment