Pyongyang (ANTARA News) - Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara pada Minggu memprotes keras latihan militer bersama AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung saat negara itu masih berduka karena kematian pemimpinnya Kim Jong Il.

Pemerintah Lee Myung Bak lagi-lagi "melakukan provokasi paling parah" bertentangan dengan keinginan dan kemauan rakyat Korea serta rakyat dunia untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri DPRK dalam satu pernyataan.

Latihan perang yang digelar selama masa berkabung atas kehilangan besar bagi bangsa Korea itu melukai martabat pimpinan Korea Utara dan memicu kemarahan memuncak tentara dan rakyatnya, kata pernyataan tersebut.