Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

31 May 2012

AS: Kebijakan Rusia berpotensi picu perang saudara Suriah

11:32 PM Posted by Unknown No comments

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan bahwa kebijakan Rusia akan membantu potensi terjadinya perang saudara di Suriah.
"Rusia mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak menginginkan perang saudara. Saya sudah mengatakan kepada mereka bahwa kebijakan mereka akan membantu timbulnya perang saudara," kata nyonya Clinton.

Menlu Amerika Serikat mengatakan hal itu di hadapan para mahasiswa Denmark di Copenhagen hari Kamis (31/05).
Pernyataan itu disampaikan setelah Rusia dan Cina kembali menyuarakan penentangan terhadap tindakan lebih tegas Dewan Keamanan PBB.

Menurut Clinton, sejauh ini tidak ada dukungan internasional yang cukup karena Rusia dan Cina menentang aksi Dewan Keamanan dan telah dua kali memveto resolusi mengenai Suriah.
"Banyak pihak berusaha memikirkan campur tangan seperti apa yang bisa efektif yang tidak akan memakan korban lebih besar dan penderitaan lebih lanjut," jelasnya.


Pertempuran meluas
Pada saat ini, tambah Clinton, terdapat berbagai perencanaan, antara lain rencana sipil, kemanusiaan dan militer.

Namun Clinton menegaskan pihaknya belum menyerah untuk berusaha membujuk Rusia agar mendukung tindakan lebih tegas terhadap pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al Assad.
Peluang konflik Suriah berubah menjadi perang saudara penuh, kata Clinton, akan semakin besar bila dunia gagal bertindak.

"Bahaya yang kita hadapi sangat buruk," kata Menlu Amerika.
Sementara itu wartawan BBC yang baru saja kembali dari liputan secara diam-diam di Suriah selama tiga minggu mengatakan pertempuran sektarian di negara itu menyebar luas.
Dia mengatakan pihak-pihak Suriah yang sebelumnya berpendapat situasi tidak akan pernah berubah menjadi konflik sektarian, sekarang mengatakan sektarian konflik lebih sering terjadi, dan sering terjadi pertempuran antar-desa.

Dia juga mengatakan sebagian petempur pemberontak mengalami tekanan besar dan hanya mampu bertahan.
Dia menuturkan para anggota Tentara Pembebasan Suriah terpaksa menjual perabotan untuk membeli peluru, bahkan seorang petempur harus menjual senapan untuk memberi makan keluarganya.

BBC

0 komentar:

Post a Comment