BEIJING - Kementerian Luar Negeri China
berharap, Amerika Serikat (AS) akan tetap menghormati kepentingan China
di Asia, meski Pentagon akan mengerahkan 60 armada tempurnya AS pada
2020. China sebelumnya juga turut mewaspadai kebijakan pertahanan Negeri
Paman Sam itu.
"Di masa yang akan datang, aspirasi terbesar di wilayah Asia Pasifik adalah menciptakan perdamaian, memperkuat kerja sama, serta mendorong pembangunan. Seluruh pihak harus berjuang untuk membangun perdamaian, kestabilan, dan juga pembangunan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip Reuters, Senin, (4/6/2012).
"Asia-Pasifik adalah wilayah yang banyak mengandung kepentingan AS dan China, dan kami pun menyambut inisiatif AS yang berniat untuk melakukan peranan konstruktif di wilayah itu. Kami juga beraharap AS akan menghormati kepentingan dan kekhawatiran seluruh negara di wilayah Asia-Pasifik, termasuk China," imbuhnya.
Negeri Panda itu sudah lama mewaspadai kebijakan pertahanan AS di wilayah Asia Pasifik. Menteri Luar Negeri AS Leon Panetta menjelaskan, kehadiran militernya memang ditujukan untuk mengimbangi peningkatan kekuatan militer China. Namun AS tidak berniat untuk melakukan peperangan dengan China.
Panetta justru mengatakan, strategi militer ini dapat menguntungkan China, karena China dapat bekerja sama dalam menciptakan perdamaian di kawasan tersebut. Namun salah seorang pejabat militer China sempat melontarkan sikap keberatannya terkait kebijakan pertahanan AS.
"Masalah ini tidak harus dilihat sebagai sebuah bencana. Saya yakin langkah ini ditempuh oleh AS demi kepentingan nasionalnya, kesulitan fiskal yang tengah mereka alami dan erat kaitannya dengan perkembangan keamanan global," ujar pejabat militer China, Letnan Jenderal Ren Haiquan.
"Di masa yang akan datang, aspirasi terbesar di wilayah Asia Pasifik adalah menciptakan perdamaian, memperkuat kerja sama, serta mendorong pembangunan. Seluruh pihak harus berjuang untuk membangun perdamaian, kestabilan, dan juga pembangunan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip Reuters, Senin, (4/6/2012).
"Asia-Pasifik adalah wilayah yang banyak mengandung kepentingan AS dan China, dan kami pun menyambut inisiatif AS yang berniat untuk melakukan peranan konstruktif di wilayah itu. Kami juga beraharap AS akan menghormati kepentingan dan kekhawatiran seluruh negara di wilayah Asia-Pasifik, termasuk China," imbuhnya.
Negeri Panda itu sudah lama mewaspadai kebijakan pertahanan AS di wilayah Asia Pasifik. Menteri Luar Negeri AS Leon Panetta menjelaskan, kehadiran militernya memang ditujukan untuk mengimbangi peningkatan kekuatan militer China. Namun AS tidak berniat untuk melakukan peperangan dengan China.
Panetta justru mengatakan, strategi militer ini dapat menguntungkan China, karena China dapat bekerja sama dalam menciptakan perdamaian di kawasan tersebut. Namun salah seorang pejabat militer China sempat melontarkan sikap keberatannya terkait kebijakan pertahanan AS.
"Masalah ini tidak harus dilihat sebagai sebuah bencana. Saya yakin langkah ini ditempuh oleh AS demi kepentingan nasionalnya, kesulitan fiskal yang tengah mereka alami dan erat kaitannya dengan perkembangan keamanan global," ujar pejabat militer China, Letnan Jenderal Ren Haiquan.
(AUL) okezone
0 komentar:
Post a Comment