Tank Uni Soviet
VIVAnews - Pada 64 tahun lalu, Uni Soviet berlakukan larangan
keluar-masuk ibukota Jerman, Berlin, melalui jalur darat. Manuver Soviet
itu menjadi tahap awal dimulainya Perang Dingin dengan Amerika Serikat
(AS) dan negara-negara Eropa Barat, yang juga menduduki Jerman usai
Perang Dunia Kedua.
Laman The History Channel mengungkapkan bahwa
tentara Soviet pertama kali masuk ke Berlin dan berhasil menghancurkan
pusat pemerintahan Nazi Jerman di akhir Perang Dunia Kedua 1945. Namun
usai perang, pengelolaan kota itu terbagi dalam empat zona.
Soviet
(yang kini kembali bernama Rusia) menguasai hampir sebagian besar
wilayah Berlin di bagian tengah dan timur. Sedangkan kendali atas bagian
barat Berlin dibagi rata oleh tiga kekuatan pasukan Sekutu, yaitu
AS, Prancis, dan Inggris.
Namun, seiring dengan meruncingnya perbedaan ideologi politiknya
dengan AS dan negara-negara Eropa Barat,
Soviet berinisiatif memblokade Berlin. Blokade itu bertujuan agar kawasan tengah dan timur tidak sampai
dicaplok oleh Barat.
Blokade darat diberlakukan
Soviet antara Juni 1948 hingga Mei 1949. Namun, sejak saat itu AS dan sekutu-sekutunya
mengirim pasokan logistik ke Berlin melalui pesawat udara.
Dua
tahun setelah blokade dicabut, Soviet akhirnya membangun rangkaian
tembok pembatas di Berlin sehingga Jerman terpecah menjadi dua, yaitu
Jerman Barat dan Jerman Timur, sebelum kembali bergabung pada 1990.
0 komentar:
Post a Comment