Parade militer Iran
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran balik menggertak ancaman serangan
militer oleh Israel dan Amerika Serikat. Militer negara Islam itu
mengklaim tidak kalah persenjataan dan teknologi untuk meluluhlantakkan
Israel.
“Rezim Zionis itu tidak dapat melakukan apa-apa kepada Iran. Tapi, jika mereka tetap mempertimbangkan serangan militer terhadap kami, itu akan membawa negara mereka sendiri pada keruntuhan,” kata Deputi Staf Militer Iran, Jenderal Mostafa Izadi seperti dilansir Haaretz.
Isu sanksi militer terhadap Iran kembali memanas pasca negosiasi program nuklirnya pekan lalu menemui jalan buntu. Pertemuan dua hari di Moskow, Rusia, itu bahkan gagal menghasilkan satu kesepakatan pun yang berguna bagi negosiasi tahap selanjutnya.
Iran mengklaim memiliki perangkat rudal balistik jarak menengah untuk menghadapi ancaman Israel. Rudal itu disebut memiliki jangkauan 2000 kilometer sehingga dapat menembus tiap wilayah Israel.
Israel dan AS dilaporkan akan menggelar latihan militer terbesar dalam sejarah kerjasama kedua negara. Latihan itu dijadwalkan akan dilangsungkan pada Oktober mendatang.
“Rezim Zionis itu tidak dapat melakukan apa-apa kepada Iran. Tapi, jika mereka tetap mempertimbangkan serangan militer terhadap kami, itu akan membawa negara mereka sendiri pada keruntuhan,” kata Deputi Staf Militer Iran, Jenderal Mostafa Izadi seperti dilansir Haaretz.
Isu sanksi militer terhadap Iran kembali memanas pasca negosiasi program nuklirnya pekan lalu menemui jalan buntu. Pertemuan dua hari di Moskow, Rusia, itu bahkan gagal menghasilkan satu kesepakatan pun yang berguna bagi negosiasi tahap selanjutnya.
Iran mengklaim memiliki perangkat rudal balistik jarak menengah untuk menghadapi ancaman Israel. Rudal itu disebut memiliki jangkauan 2000 kilometer sehingga dapat menembus tiap wilayah Israel.
Israel dan AS dilaporkan akan menggelar latihan militer terbesar dalam sejarah kerjasama kedua negara. Latihan itu dijadwalkan akan dilangsungkan pada Oktober mendatang.
0 komentar:
Post a Comment