Foto : Jet Israel (Today Zaman)
ANKARA - Wilayah udara Turki sudah seringkali
dilanggar oleh pesawat dari negara lain. Sebanyak 114 pesawat dikabarkan
sudah mengudara tanpa izin di wilayah udara Turki, namun isu
pelanggaran kedaulatan itu selalu diselesaikan lewat mekanisme yang
damai.
"Kami bisa saja menembak jatuh 114 pesawat yang melanggar kedaulatan wilayah udara negara kami, tanpa mengeluarkan peringatan," ujar Kepala Staf Militer Turki, seperti dikutip Hurriyet, Senin (25/6/2012).
Negara yang paling sering melanggar kedaulatan Turki adalah Yunani, Italia dan Israel. Pesawat mereka sering melesat di wilayah udara Turki, dan kejadian itu sangat sering terjadi. Pada pekan lalu, enam pesawat dikabarkan melintas di wilayah Turki, namun Turki tidak menembaknya.
Pernyataan dari pejabat militer Turki itu diutarakan untuk menyikapi insiden penembakan pesawat jet Turki pada 22 Juni lalu. Pesawat jet itu diserang dari perbatasan Suriah, di wilayah udara internasional. Pemerintah Turki pun langsung menuding Suriah melakukan penembakan tanpa mengeluarkan peringatan.
Menurut catatan penerbangan, pesawat jet milik Turki sempat masuk ke wilayah udara Suriah pada pukul 11.42 waktu setempat. Pesawat itu mengudara selama lima menit, dan sekira 16 menit kemudian, pesawat itu langsung kehilangan kontak dengan markasnya karena ditembak jatuh.
Peristiwa itu pun semakin menegangkan hubungan Turki dan Suriah. Saat ini, Turki langsung menghubungi North Atlantic Treaty Organization (NATO), untuk membahas peristiwa tersebut.(AUL)
"Kami bisa saja menembak jatuh 114 pesawat yang melanggar kedaulatan wilayah udara negara kami, tanpa mengeluarkan peringatan," ujar Kepala Staf Militer Turki, seperti dikutip Hurriyet, Senin (25/6/2012).
Negara yang paling sering melanggar kedaulatan Turki adalah Yunani, Italia dan Israel. Pesawat mereka sering melesat di wilayah udara Turki, dan kejadian itu sangat sering terjadi. Pada pekan lalu, enam pesawat dikabarkan melintas di wilayah Turki, namun Turki tidak menembaknya.
Pernyataan dari pejabat militer Turki itu diutarakan untuk menyikapi insiden penembakan pesawat jet Turki pada 22 Juni lalu. Pesawat jet itu diserang dari perbatasan Suriah, di wilayah udara internasional. Pemerintah Turki pun langsung menuding Suriah melakukan penembakan tanpa mengeluarkan peringatan.
Menurut catatan penerbangan, pesawat jet milik Turki sempat masuk ke wilayah udara Suriah pada pukul 11.42 waktu setempat. Pesawat itu mengudara selama lima menit, dan sekira 16 menit kemudian, pesawat itu langsung kehilangan kontak dengan markasnya karena ditembak jatuh.
Peristiwa itu pun semakin menegangkan hubungan Turki dan Suriah. Saat ini, Turki langsung menghubungi North Atlantic Treaty Organization (NATO), untuk membahas peristiwa tersebut.(AUL)
0 komentar:
Post a Comment