Harian
Al Safir terbitan Libanon seperti dikutip Al Alam (18/09) melaporkan
keberadaan mafia kejahatan rezim Zionis di Maroko berdasarkan kesaksian
warga negara ini terutama para imigran.
Kebanyakan orang Arab khusunya kelompok kiri berharap akan tiba saatnya
hari dimana para pengungsi kembali lagi ke tanah airnya dan semua
masalah mereka dapat terselesaikan, akan tetapi seiring berlalunya waktu
harapan tersebut semakin terkikis, sebaliknya masalah para pengungsi
malah semakin bertambah. Saat ini ada bentuk imigrasi baru, dan kali ini
adalah orang-orang Zionis yang mengungsi ke Maroko.
Orang-orang Yahudi Maroko yang merupakan kelompok minoritas besar di
Israel bukanlah kelompok yang ingin kembali ke Maroko dan menutup mata
atas program-program rezim Zionis di tanah pendudukan, akan tetapi para
penjahat besar yang ada di tengah-tengah merekalah yang akan
ber-imigrasi ke Maroko dengan tujuan-tujuan tertentu.
Koran-koran rezim Israel berkenaan dengan hal tersebut mengabarkan soal
adanya "Kota para Penjahat Israel di Casablanca" dan "Hijrahnya
Penjahat-penjahat Israel ke Maroko" dan masih banyak lagi berita
berkaitan dengan hal ini tersebar di antara warga Zionis.
Paling tidak 10 orang yang merupakan anggota kelompok mafia paling
berbahaya Israel berimigrasi ke Maroko. Sebagian mereka memiliki
kewarganegaraan Maroko dan sebagian yang lain sedang berusaha
memperolehnya. Mereka membangun kota para penjahat Israel di wilayah Dar
Al Bayda.
Koran-koran tersebut
menulis, sebagian besar penjahat Israel itu mengelola
pekerjaan-pekerjaan yang legal di bidang infrastruktur dan pertanian.
Masalah yang paling serius adalah, warga maroko bahkan mereka yang
tinggal di lingkungan Yahudi tidak mengetahui masa lalu para penjahat
ini, dan tidak jelas, dibalik semua pekerjaan legal yang mereka lakukan
apa program-program lain mereka.
Para ahli rezim Zionis yakin, para penjahat tersebut berimigrasi ke
Maroko karena pada satu sisi mereka menganggap Maroko sebagai tempat
persembunyian yang aman, dan di sisi lain mereka menganggap Maroko
sebagai tempat transit untuk masuk ke Eropa.
Kebanyakan penjahat Israel sudah sejak lama beraktifitas dalam
perdagangan obat-obat terlarang, dan sebagian lain bermaksud mencari
jalan untuk memasukkan kokain ke Eropa.
Harian Haaretz menulis, seorang pedagang Israel yang bekerja di Maroko
mengatakan, pemerintah Maroko saat ini berada dalam kondisi yang lemah,
sampai-sampai situasinya sekarang sudah seperti pasar gelap, dan
siapapun yang punya uang dapat melakukan apapun yang dinginkannya.
0 komentar:
Post a Comment