AFP/BULENT KILIC
Anak-anak muda Suriah panik setelah serangan udara pasukan
pemerintah di Maaret al-Numaan, Suriah barat laut, Kamis (18/10).
Pesawat-pesawat tempur rezim Bashar al-Assad melancarkan gelombang
serangan baru di kota yang direbut pasukan oposisi pekan lalu tersebut.
Hubungan Suriah-Turki sudah tak harmonis sejak meletupnya revolusi
rakyat di Suriah pada bulan Maret 2011 melawan rezim keluarga Assad,
yang berkuasa di negeri itu sejak tahun 1969. Turki mendukung penuh
revolusi rakyat Suriah, seperti Turki juga mendukung revolusi rakyat
dalam gelombang Musim Semi Arab di Mesir, Tunisia, Libya, dan Yaman.Namun, hubungan tegang kedua negara itu nyaris berbuah konflik militer terbuka sejak pasukan kedua negara saling berbalas tembakan di perbatasan, menyusul tewasnya enam warga sipil Turki akibat tembakan militer Suriah awal Oktober lalu.
Otoritas Turki, Rabu (10/10), kemudian memaksa pesawat Airbus A320 milik Syrian Air mendarat di ibu kota Turki, Ankara. Turki berdalih pesawat sipil milik Suriah itu membawa peralatan militer dari Rusia.
Hubungan Suriah-Turki semakin memanas setelah kedua negara itu hari Minggu (14/10) saling menutup wilayah udara masing-masing untuk penerbangan sipil satu sama lain.
Perkembangan dramatis menyangkut hubungan Suriah-Turki itu tak terlepas dari peran Badan Intelijen Pusat AS (CIA). Media massa Turki mengungkapkan, CIA sejak September telah mengingatkan otoritas Turki agar mewaspadai semua pesawat yang melintasi wilayah udara Turki menuju Suriah.
Kompas
0 komentar:
Post a Comment