Israel semakin beringas, tidak peduli lagi pada Solusi Dua Negara
Mantan Presiden AS Jimmy Carter
VIVAnews - Kekuatan Amerika Serikat dalam mempengaruhi
dan "menjinakkan" Israel semakin melemah, bahkan sudah hilang sama
sekali. Israel yang sekarang sangat beringas, AS tidak bisa berbuat
apa-apa.
Hal ini disampaikan oleh Mantan Presiden Amerika Serikat
Jimmy Carter saat menyambangi Yerusalem timur bersama mantan pemimpin
dunia lainnya yang tergabung dalam "The Elders" pada Senin waktu
setempat. "Perubahan besar baru-baru ini telah menghilangkan seluruh
pengaruh Amerika," kata Carter, dikutip dari al-Arabiya.
Presiden
ke 39 AS ini mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya AS tidak
berdaya mengendalikan Israel sejak Perang Enam-Hari tahun 1967. Saat ini
AS tidak punya peran besar dalam menyelesaikan konflik Israel dan
Palestina.
"Pengaruh Amerika sekarang nol di kedua pihak dan
menghapuskan komitmen kita untuk menjadi negosiator besar. Jika sudah
begini, tentu saja, akan memberikan Israel keleluasaan melakukan apa
yang mereka mau," kata Carter.
Hal ini bisa dilihat dari semakin
beringasnya Israel dalam menggusur rumah warga di Yerusalem dan
membangun pemukiman Yahudi. Pembangunan pemukiman inilah yang mengganjal
upaya perundingan damai antara Israel dan Palestina.
Saat ini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak lagi peduli dengan
solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik. Netanyahu, kata Carter,
satu-satunya PM Israel yang mementahkan solusi perdamaian tersebut.
"Netanyahu
telah memutuskan untuk mengabaikan solusi dua negara. Kebijakannya
sekarang adalah menguasai seluruh Tepi Barat," ujar Carter.
Dalam
kunjungannya ke Yerusalem, Carter dan para mantan pemimpin dunia
lainnya juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Presiden AS
tahun 1977-1981 ini menyampaikan harapannya atas kemakmuran Palestina
dan keberhasilan negara tersebut meningkatkan status dari negara
pengamat menjadi negara non-anggota di PBB.
"Saya harap melalui cara ini, setidaknya akan memberikan Palestina status yang mengikat di komunitas dunia," kata Carter. (umi)
0 komentar:
Post a Comment