Militer Korsel saat latihan (Foto: AFP)
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel)
meningkatkan kewaspadaan mereka setelah pekan lalu Korea Utara (Korut)
mengancam akan melakukan serangan. Ancama Korut itu tidak lepas dari
rencana aktivis Korsel yang akan menyebarkan selebaran propaganda ke
wilayah Korut.
Kelompok aktivis yang menamakan dirinya The Fighters for Free North Korea, berencana untuk menyebarkan sekira 200 ribu selebaran propaganda dengan menggunakan balon. Selebaran itu akan dibagikan dari wilayah Imjingak di dekat zona demiliterisasi.
Hingga saat ini masih belum jelas apakah aktivis tersebut akan menyebarkan propaganda tersebut seperti yang direncanakan. Polisi dan militer Korsel melarang warga sipil untuk memasuki Imjingak. Pelarangan ini juga ditujukan kepada wisawatan, warga setempat dan jurnalis.
"Unit militer kami di dekat Imjingak terus bersiap atas kemungkinan serangan (Korut). Kami akan sigap melancarka serangan balasan," pernyataan pihak militer Korut, seperti dikutip The Korea Times, Minggu (22/10/2012).
"Kami masih terus mengawasi pergerakan militer Korut," imbuh pernyataan itu.
Militer Korsel sudah mempersiapkan artileri dan tank mereka. Ancaman datang, tepat di saat Presiden Korsel Lee Myung-Bak melakukan kunjungan mendadak ke Pulau Yeonpyeong. Pulau tersebut pernah diserang pula oleh Korut dua tahun lalu.
Kelompok aktivis yang menamakan dirinya The Fighters for Free North Korea, berencana untuk menyebarkan sekira 200 ribu selebaran propaganda dengan menggunakan balon. Selebaran itu akan dibagikan dari wilayah Imjingak di dekat zona demiliterisasi.
Hingga saat ini masih belum jelas apakah aktivis tersebut akan menyebarkan propaganda tersebut seperti yang direncanakan. Polisi dan militer Korsel melarang warga sipil untuk memasuki Imjingak. Pelarangan ini juga ditujukan kepada wisawatan, warga setempat dan jurnalis.
"Unit militer kami di dekat Imjingak terus bersiap atas kemungkinan serangan (Korut). Kami akan sigap melancarka serangan balasan," pernyataan pihak militer Korut, seperti dikutip The Korea Times, Minggu (22/10/2012).
"Kami masih terus mengawasi pergerakan militer Korut," imbuh pernyataan itu.
Militer Korsel sudah mempersiapkan artileri dan tank mereka. Ancaman datang, tepat di saat Presiden Korsel Lee Myung-Bak melakukan kunjungan mendadak ke Pulau Yeonpyeong. Pulau tersebut pernah diserang pula oleh Korut dua tahun lalu.
(faj) okezone
0 komentar:
Post a Comment