Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

29 October 2012

Strategi Baru Australia: Lebih Erat ke Asia ketimbang Eropa

5:01 PM Posted by Unknown No comments
Skala dan laju kebangkitan Asia sangat menakjubkan dan tak tertahankan

Presiden Yudhoyono dan PM Julia Gillard di Kota Darwin 3 Juli 2012

Presiden Yudhoyono dan PM Julia Gillard di Kota Darwin 3 Juli 2012
VIVAnews - Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan negaranya kini bakal lebih dekat ke Asia. Dimotori oleh China dan India, Asia diyakini bakal mendominasi perekonomian dunia dalam beberapa puluh tahun ke depan.

"Apapun perkembangan yang terjadi di abad ini, maka akan membawa Asia kepada kepemimpinan global. Ini tidak saja tak tertahankan, namun laju kebangkitan Asia kian pesat," kata Gillard, seperti dikutip kantor berita Reuters, saat Minggu kemarin meluncurkan dokumen strategi politik luar negeri Australia di masa depan. Disusun selama setahun, dokumen kebijakan itu bernama "Australia in the Asian Century."

Dokumen itu menjabarkan 25 tujuan politik luar negeri Australia, yang harus dipenuhi pada tahun 2025. Strategi ini menjabarkan cara-cara Australia untuk lebih mendekatkan diri dengan Asia, mulai dari peningkatan hubungan dagang hingga mempopulerkan bahasa Mandarin maupun bahasa Asia lainnya di sekolah-sekolah.

Gillard mengatakan, dengan diluncurkannya dokumen strategi setebal 312 halaman itu, dia ingin Australia meninggalkan pola pikir lama, yang masih menganggap Eropa sebagai prioritas. Kini, menurut dia, merupakan Abadnya Asia dan, sebagai tetangga, Australia harus lebih dekat ke mereka.

"Skala dan laju kebangkitan Asia sangat menakjubkan dan ada banyak peluang dan tantangan signifikan bagi semua warga Australia," kata Gillard saat menjelaskan garis-garis besar dokumen strategi itu di Lowy Institute, Sydney.

"Tidak cukup bagi kita hanya mengadalkan keberuntungan. Masa depan kita akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat dan bagaimana kita terikat dengan kawasan yang kita huni," lanjut Gillard seperti dikutip stasiun berita BBC.

Maka, menurut dia, Australia harus mengantisipasi besarnya peluang yang ditawarkan Asia, termasuk di sektor pariwisata. Asia pun sangat antusias mendapatkan hasil-hasil tambang yang menjadi andalan Australia.

Sejak awal dekade 1970an, Australia menjalin hubungan diplomatik dengan China, Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Kini dua negara Asia itu merupakan mitra dagang utama Australia, sedangkan AS hanya di peringkat ketiga dan diikuti oleh Korea Selatan.

Dalam dokumen itu pun Australia juga berkepentingan memperkuat hubungan dagang dan bilateral dengan Indonesia. Salah satu tetangga dekat Australia itu tengah mengalami kebangkitan ekonomi.
Viva 

0 komentar:

Post a Comment