Skala dan laju kebangkitan Asia sangat menakjubkan dan tak tertahankan
Presiden Yudhoyono dan PM Julia Gillard di Kota Darwin 3 Juli 2012
VIVAnews - Perdana Menteri Australia, Julia Gillard,
menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan negaranya kini bakal lebih dekat ke
Asia. Dimotori oleh China dan India, Asia diyakini bakal mendominasi
perekonomian dunia dalam beberapa puluh tahun ke depan.
"Apapun
perkembangan yang terjadi di abad ini, maka akan membawa Asia kepada
kepemimpinan global. Ini tidak saja tak tertahankan, namun laju
kebangkitan Asia kian pesat," kata Gillard, seperti dikutip kantor
berita Reuters, saat Minggu kemarin meluncurkan dokumen strategi politik luar negeri Australia di masa depan. Disusun selama
setahun, dokumen kebijakan itu bernama "Australia in the Asian Century."
Dokumen
itu menjabarkan 25 tujuan politik luar negeri Australia, yang harus
dipenuhi pada tahun 2025. Strategi ini menjabarkan cara-cara Australia
untuk lebih mendekatkan diri dengan Asia, mulai dari peningkatan
hubungan dagang hingga mempopulerkan bahasa Mandarin maupun bahasa Asia
lainnya di sekolah-sekolah.
Gillard mengatakan, dengan
diluncurkannya dokumen strategi setebal 312 halaman itu, dia ingin
Australia meninggalkan pola pikir lama, yang masih menganggap Eropa
sebagai prioritas. Kini, menurut dia, merupakan Abadnya Asia dan,
sebagai tetangga, Australia harus lebih dekat ke mereka.
"Skala
dan laju kebangkitan Asia sangat menakjubkan dan ada banyak peluang dan
tantangan signifikan bagi semua warga Australia," kata Gillard saat
menjelaskan garis-garis besar dokumen strategi itu di Lowy Institute, Sydney.
"Tidak cukup bagi kita hanya mengadalkan keberuntungan.
Masa depan kita akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat dan
bagaimana kita terikat dengan kawasan yang kita huni," lanjut Gillard
seperti dikutip stasiun berita BBC.
Maka, menurut dia,
Australia harus mengantisipasi besarnya peluang yang ditawarkan Asia,
termasuk di sektor pariwisata. Asia pun sangat antusias mendapatkan
hasil-hasil tambang yang menjadi andalan Australia.
Sejak awal dekade 1970an, Australia menjalin hubungan diplomatik dengan China,
Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Kini dua negara Asia itu
merupakan mitra dagang utama Australia, sedangkan AS hanya di peringkat
ketiga dan diikuti oleh Korea Selatan.
Dalam dokumen itu pun
Australia juga berkepentingan memperkuat hubungan dagang dan bilateral
dengan Indonesia. Salah satu tetangga dekat Australia itu tengah
mengalami kebangkitan ekonomi.
0 komentar:
Post a Comment