Sebuah laporan menyebtukan bahwa warga di selatan Turki semakin gelisah atas keterlibatan negara mereka di Suriah, dan mengatakan bahwa Ankara hanyalah pion dalam plot AS untuk memicu kerusuhan di wilayah tersebut.
Menurut Christian Science Monitor, di Turki banyak pihak yang menyalahkan pemerintah untuk menyeret negara ke dalam konflik di Suriah.
Sentimen anti-Amerika juga mendidih di kota Antakya, yang terletak tepat di seberang perbatasan dengan Suriah.
"Apa yang terjadi di Suriah merupakan bagian dari proyek besar Amerika untuk membentuk kembali perbatasan Timur Tengah. Amerika dan sekutu-sekutunya tidak peduli tentang membawa demokrasi bagi rakyat Suriah. Lihatlah apa yang terjadi di Irak! "kata seorang pedagang lokal Ahmet Sari.
Bergulat dengan ekonomi yang sedang sekarat, provinsi selatan Turki Hatay telah menjadi gerbang masuknya pengungsi dan gerilyawan dalam beberapa bulan terakhir.
Turki mengatakan bahwa mereka menanggung beban dari baris diplomatik antara Ankara dan Damaskus.
Refik Eryilmaz, seorang anggota parlemen oposisi Turki dari Antakya, juga menuduh Barat mencoba untuk menghasut konflik sektarian di wilayah tersebut.
"Akses ke minyak akan menjadi lebih mudah ketika orang-orang di wilayah ini dipecah belah dan berperang di antara mereka sendiri," kata Eryilmaz.
Kaum adidaya Barat berusaha untuk "memperkuat posisi mereka sendiri di Timur Tengah dengan melemahkan Suriah dan mengganti pemerintah saat ini dengan seseorang penguasa yang loyal kepada mereka, tambahnya
Nihat Yenmis, presiden Alevi Cultural Foundation (AKAD) di Iskenderun, juga mengatakan, "Semua kelompok etnis-religius telah hidup berdampingan di wilayah ini selama berabad-abad. Tetapi jika seseorang memukul sarang lebah dari luar, mereka akan menghancurkan perdamaian dalam sarang. Semua lebah di dalam sarang akan bertarung dengan satu sama lain. Itulah yang sedang dilakukan Amerika di Timur Tengah."
(IRIB Indonesia/MZ)
0 komentar:
Post a Comment