Beijing:(DM) – China mungkin dapat memainkan '“peran
khusus' di Timur Tengah, ujar seorang utusan Presiden Mahmoud Abbas di
Beijing, Jumat (23/11), menyusul konflik mematikan selama delapan hari
antara militer Israel dan para pejuang Hamas di Jalur Gaza.
Bassam
al-Salhi, utusan presiden Palestina itu berbicara setelah bertemu
dengan para pejabat China membahas status rakyat Palestina di PBB dan
meredakan ketegangan di Timur Tengah. Gencatan senjata yang ditengahi
Mesir mulai berlaku Kamis di Gaza. Wilayah Gaza ini dikontrol Perdana
Menteri Hamas Ismail Haniya.
Al-Sahi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Palestina, menganggap Beijing sebagai perantara perundingan, seusai ia berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi. Ia mengatakan China dapat menjadi penengah yang lebih daripada AS yang gagal menyodorkan sebuah solusi mengenai permusuhan Israel dan Palestina.
“Kami sangat tertarik dengan peran China di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan, karena seluruh Timur Tengah perlu lebih berupaya mendapat dukungan masyarakat internasional,” katanya. “China ingin dilibatkan (di Timur Tengah) dan kita tertarik mereka lebih terlibat. Sebuah peran baru bagi China bakal datang,” tambah al-Salhi, seperti ditulis AFP, Jumat (23/11).
Sebagai salah satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China mendukung Palestina untuk mendapatkan status negara “full membership” di dalam PBB. Konflik Israel-Palestina membutuhkan bantuan masyarakat internasional, tetapi peran itu tidak dimainkan dengan baik.
Beijing kabarnya menyambut baik tercapainya gencatan senjata Israel-Hamas dan berharap kedua belah pihak dapat mengimplementasikannya dengan baik. Wanita juru bicara Kemenlu China Hua Chunying juga berkata, China akan memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, namun tak menyebutkan detail rencananya.
Sebelumnya, al-Salhi mengatakan, China menawarkan bantuan sebesar US$1 juta dalam bentuk “bantuan khusus” kepada “rakyat Palestina”. Beijing secara tradisional tetap mengambil jarak ke persoalan-persoalan Timur Tengah, meskipun mulai memainkan peran diplomatik yang lebih aktif dalam beberapa tahun belakangan ini. China biasanya menghadang usulan yang dibekingi Barat di Suriah.
China umumnya berseberangan dengan apa yang disebut sebegai intervensi masalah-masalah internal negara-negara lain. [mdr]
inilah
Al-Sahi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Palestina, menganggap Beijing sebagai perantara perundingan, seusai ia berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi. Ia mengatakan China dapat menjadi penengah yang lebih daripada AS yang gagal menyodorkan sebuah solusi mengenai permusuhan Israel dan Palestina.
“Kami sangat tertarik dengan peran China di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan, karena seluruh Timur Tengah perlu lebih berupaya mendapat dukungan masyarakat internasional,” katanya. “China ingin dilibatkan (di Timur Tengah) dan kita tertarik mereka lebih terlibat. Sebuah peran baru bagi China bakal datang,” tambah al-Salhi, seperti ditulis AFP, Jumat (23/11).
Sebagai salah satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China mendukung Palestina untuk mendapatkan status negara “full membership” di dalam PBB. Konflik Israel-Palestina membutuhkan bantuan masyarakat internasional, tetapi peran itu tidak dimainkan dengan baik.
Beijing kabarnya menyambut baik tercapainya gencatan senjata Israel-Hamas dan berharap kedua belah pihak dapat mengimplementasikannya dengan baik. Wanita juru bicara Kemenlu China Hua Chunying juga berkata, China akan memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, namun tak menyebutkan detail rencananya.
Sebelumnya, al-Salhi mengatakan, China menawarkan bantuan sebesar US$1 juta dalam bentuk “bantuan khusus” kepada “rakyat Palestina”. Beijing secara tradisional tetap mengambil jarak ke persoalan-persoalan Timur Tengah, meskipun mulai memainkan peran diplomatik yang lebih aktif dalam beberapa tahun belakangan ini. China biasanya menghadang usulan yang dibekingi Barat di Suriah.
China umumnya berseberangan dengan apa yang disebut sebegai intervensi masalah-masalah internal negara-negara lain. [mdr]
inilah
0 komentar:
Post a Comment