Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengecam serangan udara Israel ke Gaza, Palestina. Presiden
mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
"Indonesia sungguh menyerukan agar kekerasan [terhadap Gaza] segera dihentikan. Lalu cegah agar tak pecah perang terbuka," kata Presiden di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sesaat sebelum bertolak ke luar negeri, Sabtu (17/11) sore.
Presiden cemas karena serangan udara Israel sampai detik ini masih saja diarahkan ke Gaza. Di lain pihak, Hamas juga terus melepaskan roket berhulu ledak ke daerah Israel.
"Korbannya jelas penduduk sipil," ujar Presiden. "Harus secepatnya dihentikan. Indonesia sangat berharap PBB mengambil langkah tegas untuk menghentikan konflik di sana."
Presiden sekali lagi menegaskan, posisi Indonesia jelas mendukung kemerdekaan Palestina. "Saya berharap PBB dan negara di kawasan Timur Tengah bisa mendorong Israel menghentikan serangan udara mereka ke Gaza," tegas Presiden.
Menurut Presiden, semua pemimpin di dunia punya kewajiban moral untuk menghentikan kekacauan di Gaza. "Karena...perang, lagi-lagi, hanya akan banyak menimbulkan korban jiwa di pihak sipil," jelas Presiden.
Saling serang antara Israel dan Hamas dipicu kematian pemimpin militer kelompok militan Palestina, Ahmad Jabari. Sang pemimpin meregang nyawa setelah kendaraan yang ditumpanginya dihantam serangan udara Israel di Gaza, Rabu (14/11).
Dia memegang jabatan sebagai kepala sayap militer Hamas Ezz El Dine Al Qassam. Jabari adalah pejabat Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak Negeri Zionis itu menyerbu Gaza empat tahun silam. Dia sudah masuk daftar orang yang paling diburu.
Israel menuding Jabari bertanggung jawab atas serangkaian serangan, termasuk penyanderaan tentara Israel, Gilad Schalit pada 2006. Kematian Jabari sontak menimbulkan kemarahan luas di Gaza.(ICH)
Metrotvnews
"Indonesia sungguh menyerukan agar kekerasan [terhadap Gaza] segera dihentikan. Lalu cegah agar tak pecah perang terbuka," kata Presiden di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sesaat sebelum bertolak ke luar negeri, Sabtu (17/11) sore.
Presiden cemas karena serangan udara Israel sampai detik ini masih saja diarahkan ke Gaza. Di lain pihak, Hamas juga terus melepaskan roket berhulu ledak ke daerah Israel.
"Korbannya jelas penduduk sipil," ujar Presiden. "Harus secepatnya dihentikan. Indonesia sangat berharap PBB mengambil langkah tegas untuk menghentikan konflik di sana."
Presiden sekali lagi menegaskan, posisi Indonesia jelas mendukung kemerdekaan Palestina. "Saya berharap PBB dan negara di kawasan Timur Tengah bisa mendorong Israel menghentikan serangan udara mereka ke Gaza," tegas Presiden.
Menurut Presiden, semua pemimpin di dunia punya kewajiban moral untuk menghentikan kekacauan di Gaza. "Karena...perang, lagi-lagi, hanya akan banyak menimbulkan korban jiwa di pihak sipil," jelas Presiden.
Saling serang antara Israel dan Hamas dipicu kematian pemimpin militer kelompok militan Palestina, Ahmad Jabari. Sang pemimpin meregang nyawa setelah kendaraan yang ditumpanginya dihantam serangan udara Israel di Gaza, Rabu (14/11).
Dia memegang jabatan sebagai kepala sayap militer Hamas Ezz El Dine Al Qassam. Jabari adalah pejabat Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak Negeri Zionis itu menyerbu Gaza empat tahun silam. Dia sudah masuk daftar orang yang paling diburu.
Israel menuding Jabari bertanggung jawab atas serangkaian serangan, termasuk penyanderaan tentara Israel, Gilad Schalit pada 2006. Kematian Jabari sontak menimbulkan kemarahan luas di Gaza.(ICH)
Metrotvnews
byk negara negara islam yg hanya kecam kecam doang hanya untuk mendapat pujian rakyat nya padahal mereka adalah suporter tdk langsung zionis,yakni dgn membeli persenjataan secara besar besaran dari amrik yg merupakan tuan besar penyokong israel.
ReplyDelete