Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrullah menyebut kekuatan
muqawama Palestina menakjubkan dan di luar prediksi Israel. Nasrullah
dalam pidatonya di malam ketiga bulan Muharam Sabtu (17/11) mengatakan,
Kini muqawama Palestina menampilkan ketangguhan, kestabilan, keberanian,
kejeniusan dan kekuatannya dalam menghadapi Israel.
"Israel keliru besar telah menyerang Jalur Gaza. Mereka mengira pada babak pertama perang akan mampu melumpuhkan kekuatan roket muqawama. Tapi faktanya daya jangkau roket muqawama justru lebih jauh hingga mencapai 70 kilometer," kata Sekjen Hizbullah Jumat malam.
"Israel mengira di hari pertama dan kedua, muqawama Palestina akan menyerah dan meminta diakhirinya perang. Namun kini sebaliknya justru Israel yang mengemis meminta gencatan senjata," tegasnya.
Di bagian lain pidatonya, Sekjen Hizbullah Lebanon menyerukan dukungan negara-negara Islam terhadap Palestina dalam menghadapi agresi militer Israel.
Nasrullah menilai negara-negara Islam bisa menggunakan minyak sebagai senjata untuk menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.
Negara-negara Arab bisa menghentikan pasokan minyaknya untuk menekan AS yang selama ini menjadi pendukung utama Israel.
Sehari sebelumnya perwakilan Irak di Liga Arab, Qais al-Azzawy hari Jumat (16/11) menyerukan boikot minyak untuk menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.
"Senjata ekonomi merupakan salah satu kekuatan saat ini untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina,"kata al Azzawy.
Seruan Baghdad ini mengemuka menyikapi sikap pasif negara-negara Arab atas serangan militer yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza. Padahal mereka memiliki kekuatan besar berupaya sumber energi minyak yang bisa digunakan untuk menekan negara-negara yang berdiri di barisan pendukung Israel, terutama AS, yang selama ini merupakan konsumen terbesar minyak mentah negara-negara Arab.
Agresi militer Israel ke Jalur Gaza, tutur Sekjen Hizbullah, dilakukan dengan lampu hijau Washington.
"Obama dengan hanya menelpon, bisa menghentikan perang. Tapi presiden AS itudalam pembicaraan telpon dengan Netanyahu justru menyatakan dukungan penuh terhadap agresi militer Israel, " pungkas Nasrullah.
(IRIB Indonesia/PH)
"Israel keliru besar telah menyerang Jalur Gaza. Mereka mengira pada babak pertama perang akan mampu melumpuhkan kekuatan roket muqawama. Tapi faktanya daya jangkau roket muqawama justru lebih jauh hingga mencapai 70 kilometer," kata Sekjen Hizbullah Jumat malam.
"Israel mengira di hari pertama dan kedua, muqawama Palestina akan menyerah dan meminta diakhirinya perang. Namun kini sebaliknya justru Israel yang mengemis meminta gencatan senjata," tegasnya.
Di bagian lain pidatonya, Sekjen Hizbullah Lebanon menyerukan dukungan negara-negara Islam terhadap Palestina dalam menghadapi agresi militer Israel.
Nasrullah menilai negara-negara Islam bisa menggunakan minyak sebagai senjata untuk menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.
Negara-negara Arab bisa menghentikan pasokan minyaknya untuk menekan AS yang selama ini menjadi pendukung utama Israel.
Sehari sebelumnya perwakilan Irak di Liga Arab, Qais al-Azzawy hari Jumat (16/11) menyerukan boikot minyak untuk menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.
"Senjata ekonomi merupakan salah satu kekuatan saat ini untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina,"kata al Azzawy.
Seruan Baghdad ini mengemuka menyikapi sikap pasif negara-negara Arab atas serangan militer yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza. Padahal mereka memiliki kekuatan besar berupaya sumber energi minyak yang bisa digunakan untuk menekan negara-negara yang berdiri di barisan pendukung Israel, terutama AS, yang selama ini merupakan konsumen terbesar minyak mentah negara-negara Arab.
Agresi militer Israel ke Jalur Gaza, tutur Sekjen Hizbullah, dilakukan dengan lampu hijau Washington.
"Obama dengan hanya menelpon, bisa menghentikan perang. Tapi presiden AS itudalam pembicaraan telpon dengan Netanyahu justru menyatakan dukungan penuh terhadap agresi militer Israel, " pungkas Nasrullah.
(IRIB Indonesia/PH)
andai pemimpin"negara teluk mau bersatu amrik,inggris,israel tdk ada apa"nya,tp kenyataan nya pemimpin "arab cari aman demi kekuasaan rezim nya hanya bertindak mengecam dan trus membeli produk senjata amrik yg merupakan beking israel.
ReplyDelete