Sebuah video diputar di pameran kedirgantaraan Zhuhai Airshow di China selatan. Video tersebut menggambarkan simulasi sistem persenjataan China yang melakukan pemboman terhadap pangkalan militer Taiwan. Ini menjadi suatu isyarat bahwa Taiwan telah menerima ancaman serius dari rudal jarak-jauh China, editor majalah lokal China melaporkan.
Dalam video ditunjukkan sebuah sistem persenjataan yang terintegrasi dengan senjata lain yaitu rudal balistik jarak pendek M20, Roket Pandu-Remot A200, MLRS A100, pesawat tak berawak dan sistem rudal pertahanan udara.
Sistem ini disebutkan mampu membuat serangan pre-emptive terhadap instalasi radar musuh, pusat komando, bandara, pelabuhan, pembangkit listrik dan konsentrasi kendaraan tempur lapis baja.
Chen Kuo-ming, seorang editor kawakan Majalah Pertahanan Internasional yang berbasis di Taiwan, yang turut menghadiri Zhuhai Airshow China 13-18 November, mengatakan sistem persenjataan yang digunakan dalam demonstrasi tersebut bukan hal baru dan sudah dikenal oleh masyarakat internasional.
Namun yang membuatnya berbeda adalah militer China mengintegrasikan seluruh persenjataan tersebut ke dalam satu paket serangan darat lengkap.
Dalam video tersebut, masing-masing sistem senjata memiliki tugas dan tujuan masing-masing. Pesawat tak berawak bertanggung jawab untuk deteksi, dan kemudian rudal M20 menghancurkan persedian bahan bakar, pembangkit listrik dan pasukan tempur lapis baja.
Rudal A1002 menghancurkan artileri musuh dan basis-basis pertahanan udara, dan rudal udara LY-60 sebagai rudal pencegat terhadap serangan balik yang dilancarkan oleh musuh.
Video juga menunjukkan jet tempur F-16 di pangkalan udara Taiwan menjadi bulan-bulanan rudal balistik jarak pendek M20 China.
0 komentar:
Post a Comment