“Kerjasama Indonesia-Israel sudah terjadi dari dulu, “ ungkapnya kepada itoday, Jum’at (16/11).
Pengamat yang juga dosen FISIP Universitas Indonesia ini menjelaskan, selama ini Indonesia selalu lugas dalam permainan dua muka. Sebab selama ini Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa selalu bersikap tegas terhadap Israel, khususnya mengenai masalah Palestina.
“Bahkan Marty menghimbau semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, untuk meninjau ulang kerjasamanya dengan negara tersebut, “ ujarnya.
Indonesia sendiri, menurut Hariyadi adalah sedikit negara yang bermain di dua kaki, dimana Indonesia menolak Israel, namun di sisi lain bekerjasama dengan negara tersebut sejak lama.
“Yang saya tahu, pihak keamanan selalu meminta bantuan nasihat para ahli dari Israel di bidang terorisme, teknik-teknik tertentu bahkan beberapa peralatan dari Israel, “ ungkapnya.
Apa yang dikatakan Hariyadi memang ada benarnya, kerjasama ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan Indonesia. Sebelumnya, Indonesia pernah melakukan kerjasama pengadaan pesawat tempur A-4 Skyhawk dari Israel dengan menggelar operasi intelijen, Operasi Alpha di dekade 1980-an.
Tidak hanya itu, pada 2008, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 750 juta, dan US$ 450 juta di 2009. Bahkan di 2009, Indonesia dan Israel sepakat untuk membuat kamar dagang yang dikepalai Emanuek Shahaf, seorang diplomat Israel dan CEO dari Technology Asia Consulting.
Sekedar informasi, hubungan Indonesia-Israel mulai membaik dimasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.*
0 komentar:
Post a Comment