CHINA:(DM) - Untuk ketiga kalinya dalam 7 tahun (pertama di 2005, kedua pada awal 2012) beberapa situs di China (link
dalam bahasa China) melaporkan bahwa China dan Rusia telah sepakat
untuk Beijing membeli lini produksi pesawat bomber Tupolev Tu-22M3
dengan biaya 1,5 miliar USD.
Saat dalam pelayanan dengan Angkatan Udara China nanti, Tu-22M3 akan dikenal sebagai "H-10." Total kesepakatan untuk pembelian Tu-22M3 adalah 36 pesawat, yang terdiri dari 12 pesawat pada batch awal dan 24 pesawat pada batch kedua yang diperkirakan sudah di order oleh Beijing. Tu-22 akan berperan sebagai pesawat serang maritim dan akan digunakan untuk menyerang target dari ketinggian yang rendah (untuk menghindari deteksi radar). Tu-22 adalah pesawat bomber supersonik buatan Uni Soviet, dengan swing-wing (sayap ayun) dan merupakan bomber strategis jarak jauh dan penyerang maritim. Bomber ini dikembangkan Soviet selama Perang Dingin dan saat itu Tu-22 merupakan yang tercanggih untuk kearah teknologi pesawat bomber siluman.
Kesepakatan pembelian ini bisa menimbulkan perubahan yang signifikan pada keseimbangan strategis di wilayah tersebut. Bomber Tu-22 bisa dijadikan China sebagai alat untuk "melumpuhkan" intimidasi-intimidasi di Laut China Selatan dan teater Pasifik yang dikomandoi Amerika Serikat. Tu-22 merupakan sebuah platform yang cepat untuk meluncurkan rudal jelajah, senjata konvensioanal atau nuklir dalam berbagai skenario perang regional. Dengan kata lain, ini merupakan ancaman baru bagi armada Angkatan Laut AS di kawasan tersebut. Karakteristik dan Spesifikasi Tupolev Tu-22M3
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumber: artileri
0 komentar:
Post a Comment