SABAH:(DM) - Malaysia menggempur pertahanan penyusup Sulu di Kampung Tanduo, Lahad Datu, Sabah. Meski penyusup Sulu diperkirakan hanya berjumlah sekitar 300 orang, Angkatan Tentara Malaysia (ATM) dan Polis Diraja Malasya (PDRM) mengerahkan senjata-senjata modern.
Serangan Malaysia tidak hanya dilakukan dari darat, bahkan juga dari udara. Sementara pasukan angkatan laut berusaha menahan pengikut Sulu yang ingin meninggalkan Sabah atau sebaliknya yang ingin masuk ke Sabah.
Malaysia dengan tegas tidak ingin memberi ruang bergerak kepada penyusup Sulu. Pasukan General Operations Force, semacam Brimob dikerahkan oleh PDRM. Sementara ATM juga mengirim kekuatan terbaik mereka yang tergabung dalam VAT69 (Very Able Troop 69), semacam Kopassus di Indonesia.
Berikut ini kekuatan senjata Malaysia yang digunakan untuk menggempur penyusup Sulu.
Malaysia mengerahkan pesawat tempur F-18 Hornet untuk
menggempur basis pertahanan penyusup Sulu. Pesawat berpenumpang dua
orang ini didesain untuk menyerbu target sasaran di darat. Bisa
dioperasikan dari landasan udara maupun dari kapal induk. Kecepatan
maksimalnya 1,8 mach. Bisa dioperasikan malam hari dalam segala kondisi
cuaca.
Militer Malaysia menggunakan tiga pesawat F-18 saat melakukan serangan udara ke basis penyusup Sulu di Kampung Tanduo. Operasi dilakukan sejak pukul 7 pagi awal Maret lalu selama 20 menit.
Militer Malaysia menggunakan tiga pesawat F-18 saat melakukan serangan udara ke basis penyusup Sulu di Kampung Tanduo. Operasi dilakukan sejak pukul 7 pagi awal Maret lalu selama 20 menit.
Bersamaan dengan serangan menggunakan F-18, Malaysia juga
mengerahkan lima pesawat tempur Hawk 208. Pesawat tempur ini bisa
membawa bahan peledak seberat 680 kg. Bom bisa diluncurkan dengan
panduan sinar laser di target.
Pilot pesawat ini bisa mengintai sasaran dengan laser dan bahan peledak yang diluncurkan. Pesawat tempur Hawk ini diturunkan bersamaan dengan tiga F-18 Hornet.
Selain Hawk, ATM juga membawa helikopter Nuri yang aslinya adalah Sikorsky S-61 Sea King.?
Di laut, Malaysia juga mengerahkan kapal perang untuk menghadang penyusup Sulu yang ingin masuk ke Sabah. Kapal itu juga berupaya menahan penyusup Sulu yang ingin pergi dari Sabah.
Kapal yang dikerahkan Malaysia adalah Combat Boat 90 (CB90). Ini adalah jenis kapal serang cepat yang diproduksi oleh perusahaan Swedia Dockstavarvet. Kecepatan bisa mencapai 74 km/jam di perairan.
Kapal lain yang dikerahkan adalah fregat FFG 29 KD Hang Jebat. Kapal ini diproduksi oleh BAE Systems Surface Fleet Solutions yang bermarkas di Glasgow.
Pilot pesawat ini bisa mengintai sasaran dengan laser dan bahan peledak yang diluncurkan. Pesawat tempur Hawk ini diturunkan bersamaan dengan tiga F-18 Hornet.
Selain Hawk, ATM juga membawa helikopter Nuri yang aslinya adalah Sikorsky S-61 Sea King.?
Di laut, Malaysia juga mengerahkan kapal perang untuk menghadang penyusup Sulu yang ingin masuk ke Sabah. Kapal itu juga berupaya menahan penyusup Sulu yang ingin pergi dari Sabah.
Kapal yang dikerahkan Malaysia adalah Combat Boat 90 (CB90). Ini adalah jenis kapal serang cepat yang diproduksi oleh perusahaan Swedia Dockstavarvet. Kecepatan bisa mencapai 74 km/jam di perairan.
Kapal lain yang dikerahkan adalah fregat FFG 29 KD Hang Jebat. Kapal ini diproduksi oleh BAE Systems Surface Fleet Solutions yang bermarkas di Glasgow.
Malaysia mengerahkan kendaraan pengangkut tempur atau panser
jenis Condor untuk membantu serangan lewat darat. Panser ini diproduksi
oleh perusahaan Jerman Thyssen-Henschel untuk membantu mengangkut
pasukan infanteri ke medan perang.
Kendaraan pengangkut tempur ini biasanya dilengkapi dengan senapa mesin. Begitu juga bisa mengangkut misil antitank serta mortar. Kendaraan yang terparkir di markas militer di Felda Sahabat ini bisa mengangkut 12 tentara.
merdeka
Kendaraan pengangkut tempur ini biasanya dilengkapi dengan senapa mesin. Begitu juga bisa mengangkut misil antitank serta mortar. Kendaraan yang terparkir di markas militer di Felda Sahabat ini bisa mengangkut 12 tentara.
merdeka
0 komentar:
Post a Comment