Dikatakan Westerwelle Kamis (7/3) dalam wawancaranya dengan koran Tagesspiegel, bahwa pengiriman senjata selalu akan menimbulkan bahaya persaingan senjata dan memperluas krisis ke seluruh kawasan.
Ditambahkannya, Berlin dan Uni Eropa harus menentukan "langkah yang bertanggung jawab" untuk membantu kelompok pemberontak di Suriah. Namun, Westerwelle menekankan pula bahwa bantuan tidak bersifat militer.
"Kita berbicara tentang peralatan tidak mematikan, misalnya sarana pertahanan seperti rompi pelindung anti-peluru," kata Westerwelle.
Pernyataan Westerwelle itu mengemuka setelah pasukan pemberontak Free Syrian Army merilis pernyataan meminta persenjataan dan amunisi lebih banyak dari negara-negara Barat.
(IRIB Indonesia/MZ)
0 komentar:
Post a Comment