Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

09 June 2013

Kemitraan Yang Berguna

11:25 PM Posted by Unknown No comments
Seorang tentara memeriksa sebuah senjata api di pameran pertahanan di Kuala
                     Lumpur, Malaysia, bulan April 2012. Dalam kemunduran ekonomi global, banyak
                     militer dihadapkan pada tantangan untuk mengurangi anggaran sementara
                     meningkatkan kemampuannya [THE ASSOCIATED PRESS]
Seorang tentara memeriksa sebuah senjata api di pameran pertahanan di Kuala Lumpur, Malaysia, bulan April 2012. Dalam kemunduran ekonomi global, banyak militer dihadapkan pada tantangan untuk mengurangi anggaran sementara meningkatkan kemampuannya [THE ASSOCIATED PRESS]


MALAYSIA:(DM) - Ada sebuah pelajaran ekonomi lama tentang sebuah bangsa yang berusaha keras untuk menyeimbangkan produksi senjata dan produksi mentega. Bangsa khayali ini memiliki sumber-sumber daya terbatas, jadi membeli lebih banyak senjata berarti membeli mentega lebih sedikit dan sebaliknya.

Tampaknya sederhana, pelajaran ini berhubungan dengan situasi yang lebih rumit di mana banyak bangsa di seluruh dunia sedang mengalami hal ini sekarang. Dengan kemunduran ekonomi global, negara-negara memperketat anggarannya dan berjuang untuk menetapkan prioritas pendanaannya. Menyeimbangkan kebutuhan untuk keamanan nasional dan fungsi-fungsi pemerintahan lainnya dengan kebutuhan untuk menghemat uang telah menjadi yang terpenting. Banyak militer diminta untuk menambahkemampuannya sementara anggaran mereka dikurangi.


Di Malaysia, sebuah strategi nasional yang inovatif memberikan suatu pendekatan segar dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi dengan mendorong kerja sama dan kreativitas di antara lembaga-lembaga pemerintah. The National Blue Ocean Strategy (NBOS) atau Strategi Lautan Biru Nasional, yang diluncurkan pada tahun 2010, didasarkan pada buku ekonomi tahun 2005 oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne. NBOS bertujuan untuk mengurangi kejahatan, memerangi korupsi, mendorong hasil-hasil siswa, menaikkan standar kehidupan, dan meningkatkan infrastruktur pedesaan serta angkutan umum perkotaan.

Petugas polisi Malaysia mencari imigran gelap yang membakar fasilitas
                     penahanan di selatan Kuala Lumpur. Upaya-upaya gabungan antara militer dan
                     polisi telah mendorong kemampuan penegakan hukum di Malaysia, yang menyebabkan
                     turunnya kejahatan. [AFP/GETTY images]Petugas polisi Malaysia mencari imigran gelap yang membakar fasilitas penahanan di selatan Kuala Lumpur. Upaya-upaya gabungan antara militer dan polisi telah mendorong kemampuan penegakan hukum di Malaysia, yang menyebabkan turunnya kejahatan. [AFP/GETTY images]

Angkatan bersenjata memainkan peran utama dalam NBOS dengan berpasangan dengan polisi, departemen rehabilitasi, dan bahkan kementerian pengembangan pedesaan, dan urusan dalam negeri dalam proyek-proyek yang menghemat uang pemerintah dan meningkatkan gambaran ekonomi negara. “Keterlibatan Angkatan Darat Malaysia di NBOS menunjukkan arah-arah dan garis batas baru dalam harapan umum yang selalu berkembang, apakah itu dalam konflik atau situasi-situasi yang membangun bangsa,” dijelaskan oleh May. Jen. Dato Razali Haji Ahmad pada Pacific Armies Management Seminar (PAMS) di Canberra, Australia pada bulan Juli 2012. “Selain tugas utamanya mempertahankan kedaulatan negara, angkatan darat Malaysia juga secara langsung memberikan sumbangan pada kesejahteraan ekonomi dan mutu kehidupan rakyat Malaysia.”

Berbagi tanggung jawab dan keahlian
Sebagai bagian dari strategi mengurangi kejahatan di negara ini, militer telah bermitra dengan polisi untuk berbagi fasilitas pelatihan dan mendorong jumlah para anggota baru yang dilatih. Dengan berbagi medan pelatihan, kedua kekuatan ini akan menghemat pemerintah sebesar 639 juta ringgit (sekitar US$204 juta) selama lima tahun, demikian dikatakan oleh ASP Nekmat Mohd Yunos, deputi komandan pusat pelatihan polisi di Pusasda, kepada Bernama Media pada Juli 2011. Kemitraan dengan militer juga diharapkan meningkatkan pangkat polisi sampai 150.000 anggota baru pada tahun 2015, dilaporkan oleh Bernama.
Sesungguhnya, strategi kerja sama ini berlanjut tidak hanya selama pelatihan. Angkatan bersenjata ini telah bergabung dengan polisi dalam patroli dan, dalam beberapa kasus, untuk sementara waktu mengambil alih tugas-tugas polisi untuk memungkinkan para polisi memusatkan perhatian dalam memerangi kejahatan di daerah-daerah bermasalah. “Indeks kejahatan telah turun secara drastis” sebagai akibatnya, May. Jen. Razali mengatakan kepada , mengutip 35 persen penurunan dalam kejahatan di jalan dalam tahun pertama dari gagasan ini.

Menyudahi kemitraan yang komprehensif ini, banyak purnawirawan Angkatan Darat mengakhiri karir mereka dengan bergabung di angkatan kepolisian. Pengalaman, keterampilan, dan sikap Tentara purnawirawan ini menjadikan mereka pemerangkejahatan yang hebat, dijelaskan oleh Razali.
Secara keseluruhan, hubungan yang kuat di antara angkatan bersenjata dan kepolisian telah menjadikan Malaysia lebih aman, di mana pemerintah berharap akan meningkatkan reputasinya dalam dunia bisnis. “Ini adalah tujuan strategi utama NBOS — untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan aman di Malaysia sehingga kami akan menarik penanam modal asing untuk datang dan mengangkat pertumbuhan ekonomi kami,” tutur Razali.

Bermitra di penjara
Polisi bukan satu-satunya kekuatan yang telah dipasangkan dengan militer untuk memenuhi tujuan-tujuan ekonomi negara ini. Angkatan Darat juga bekerja sama dengan departemen rehabilitasi untuk mengubah tanah-tanah militer yang menganggur menjadi kamp rehabilitasi untuk para penjahat kecil. Persetujuan penggunaan tanah menghemat uang departemen rehabilitasi, juga militer tidak lagi harus membayar biaya pemeliharaan tanah karena itu dilakukan oleh para narapidana.

Selama ini, pusat-pusat rehabilitasi telah didirikan di lima kamp Angkatan Darat. Pada Divisi Angkatan Bersenjata Gabungan ke-3 May. Jen. Razali, departemen rehabilitasi telah membangun tiga pusat — dua pusat yang masing-masing menampung 200 narapidana dan yang ketiga menampung 400 orang. “Biaya untuk penjara biasa untuk 200 orang berkisar sekitar 50 juta ringgit [sekitar US$16 juta]. Kami menghabiskan untuk itu sebesar 6 juta ringgit [sekitar US$2 juta]. Jadi, kami telah menghemat sekitar 44 juta ringgit [US$14 juta] bagi pemerintah.”

Gagasan ini lebih dari hanya sekedar menghemat uang; hal ini untuk menolong para narapidana mengubah kehidupan mereka. Pusat-pusat rehabilitasi hanya menampung para kriminal kecil-kecilan, menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh yang lebih serius, dan mengizinkan mereka untuk bekerja, mencari nafkah, dan tetap berhubungan dengan keluarga mereka, dikatakan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak kepada Bernama pada Maret 2011.
“Kami ingin mengubah para narapidana ini untuk menjadi warga-warga yang berguna, yang mengabdi kepada masyarakat,” tegas Razali kepada .

Berinvestasi dalam jangka panjang
Angkatan bersenjata Malaysia menyatakan pengabdian mereka sendiri kepada masyarakat dengan bekerja di bawah inisiatif NBOS lainnya untuk meningkatkan infrastruktur dasar di daerah-daerah pedesaan yang miskin. Melalui kemitraan dengan Kementerian Pengembangan Pedesaan dan Kementerian Urusan Dalam Negeri, “Angkatan Darat Malaysia melaksanakan tugas-tugas untuk membangun dan memperbaiki rumah-rumah orang miskin, membangun jalan-jalan, instalasi lampu jalan, dan menghubungkan pipa air ke daerah-daerah terpencil,” dikatakan Razali.

Sejauh ini, angkatan bersenjata tersebut telah membantu membangun lebih dari 750 rumah di seluruh daerah pedesaan Malaysia, yang menghemat pemerintah sekitar 40 juta ringgit (US$13), dikatakan oleh Razali. Selain itu, upaya-upaya militer untuk membangun jalan-jalan dan jembatan-jembatan telah menghemat pemerintah sebesar 997 juta ringgit (sekitar US$318).

Selain manfaat-manfaat ekonomi dari kemitraan ini, militer telah memakai proyek-proyek infrastruktur untuk membangun hubungan-hubungan dengan penduduk di komunitas-komunitas ini, dengan meraih dukungan dan membuktikan bahwa angkatan bersenjata dapat menawarkan lebih banyak dari hanya sekedar kemampuan-kemampuan bertempur.

“Kontribusi Angkatan Darat Malaysia bagi program-program perubahan bangsa dan NBOS dipandang sebagai sebuah langkah peralihan dari peran tradisional berperang,” dikatakan oleh Razali kepada para hadirin PAMS. “Tidak hanya upaya ini meningkatkan penghematan biaya, tetapi juga memperkuat lebih lanjut relevansi dan eksistensi Angkatan Darat Malaysia yang membantu dalam pembangunan bangsa dan peningkatankeamanan dalam negeri.” 

Melihat pada gambaran besarnya, Razali melihat upaya-upaya militer untuk menghemat uang pemerintah sebagai sesuatu yang akan membawa hasil di jangka panjang. Dengan uang yang dihemat, jelasnya kepada , “kami dapat meningkatkan dan memungkinkan kemampuan angkatan bersenjata kami untuk memastikan adanya lingkungan yang aman dan sejahtera bagi pemerintah kami untuk melakukan bisnis.”

 apdf

0 komentar:

Post a Comment