SEOUL:(DM) - Kenji Fujimoto, warga Jepang yang
berprofesi sebagai pembuat sushi bagi mendiang Pemimpin Korea Utara
(Korut) Kim Jong-Il kembali memberikan kesaksian yang mengejutkan. Kali
ini, Fujimoto bercerita mengenai pasukan perempuan Kim yang sering
disebut dengan nama "Divisi Kegembiraan."
Fujimoto diwawancarai oleh seorang penulis ternama bernama Adam Johnson. Pria itu pun menceritakan pengalamannya bekerja dengan Kim terutama pada saat dirinya menyaksikan aktivitas pasukan-pasukan perempuan Korut.
Menurut warga Jepang itu, Kim memiliki brigade berisi perempuan-perempuan muda. Kebanyakan dari mereka bergabung dalam dinas militer sebelum usia mereka 16 tahun. Namun terkadang mereka juga diminta menyediakan jasa "hiburan."
"Mereka diminta menyediakan jasa hiburan seperti pijhat dan gratifikasi seks. Ini semua bergantung dengan suasana hati sang pemimpin. Pemimpin juga pernah meminta mereka menyanyikan sebuah lagu, berjoget disko, telanjang bulat, atau bertanding tinju secara spontan," ujar Fujimoto, seperti diberitakan GC, Rabu (5/6/2013).
Sebagai seorang koki, Fujimoto ternyata adalah seorang yang mengenalkan Kim Jong-Un dengan olahraga basket. Pria itu juga sering terbang ke Beijing untuk membawa makanan-makanan McDonald untuk sang pemimpin.
Pada 1996 silam, Fujimoto ditangkap di Tokyo ketika membeli ikan dan mendekam di tahanan selama 18 bulan. Kim pun mengirimkan pembunuh bayaran untuk mengakhiri nyawa Fujimoto, namun upaya pembunuhan itu gagal. Fujimoto langsung pulang ke Korut, Kim mengakui perbuatannya namun mengaku telah berubah pikiran.
Ketika Fujimoto melarikan diri dari Korut, dia langsung menjadi sumber yang sangat berguna bagi WikiLeaks. Fujimoto-lah yang membeberkan ke dunia bahwa Pemimpin Korut Kim Jong-Un lahir pada 8 Januari 1983. (AUL)
okezone
Fujimoto diwawancarai oleh seorang penulis ternama bernama Adam Johnson. Pria itu pun menceritakan pengalamannya bekerja dengan Kim terutama pada saat dirinya menyaksikan aktivitas pasukan-pasukan perempuan Korut.
Menurut warga Jepang itu, Kim memiliki brigade berisi perempuan-perempuan muda. Kebanyakan dari mereka bergabung dalam dinas militer sebelum usia mereka 16 tahun. Namun terkadang mereka juga diminta menyediakan jasa "hiburan."
"Mereka diminta menyediakan jasa hiburan seperti pijhat dan gratifikasi seks. Ini semua bergantung dengan suasana hati sang pemimpin. Pemimpin juga pernah meminta mereka menyanyikan sebuah lagu, berjoget disko, telanjang bulat, atau bertanding tinju secara spontan," ujar Fujimoto, seperti diberitakan GC, Rabu (5/6/2013).
Sebagai seorang koki, Fujimoto ternyata adalah seorang yang mengenalkan Kim Jong-Un dengan olahraga basket. Pria itu juga sering terbang ke Beijing untuk membawa makanan-makanan McDonald untuk sang pemimpin.
Pada 1996 silam, Fujimoto ditangkap di Tokyo ketika membeli ikan dan mendekam di tahanan selama 18 bulan. Kim pun mengirimkan pembunuh bayaran untuk mengakhiri nyawa Fujimoto, namun upaya pembunuhan itu gagal. Fujimoto langsung pulang ke Korut, Kim mengakui perbuatannya namun mengaku telah berubah pikiran.
Ketika Fujimoto melarikan diri dari Korut, dia langsung menjadi sumber yang sangat berguna bagi WikiLeaks. Fujimoto-lah yang membeberkan ke dunia bahwa Pemimpin Korut Kim Jong-Un lahir pada 8 Januari 1983. (AUL)
okezone
0 komentar:
Post a Comment