BEIJING:(DM) - Setelah lebih satu dekade China belum juga menemukan pembeli kapal selam
diesel listriknya, akhirnya pada Desember 2013 China sepakat menjual
dua kapal selam Tipe 035G kepada Bangladesh yang masing-masing senilai
USD 103 juta.
Dalam perjanjian kontrak dengan Bangladesh, Tipe 035G harus dikirimkan
dalam waktu paling lama lima tahun. Hal ini mengindikasikan kapal selam
yang akan dibeli oleh Bangladesh ini baru akan dibangun. Di sisi lain,
China dan Pakistan hingga kini masih mentok dalam negosiasi harga dan
syarat untuk penjualan enam kapal selam Tipe 041 China.
Tipe 035G termasuk jenis kapal selam yang murah, karena masih
menggunakan desain lama yaitu desain semasa Perang Dunia II. Namun China
dengan kegigihan mereka yang khas terus meningkatkan desain dan
kemampuan kapal selam ini.
Bagi China sendiri, ini semua dimulai pada tahun 1960 dengan pembangunan
kapal selam Tipe 033 mereka. Tipe 033 merupakan tiruan dari kapal selam
Kelas Romeo Uni Soviet yang merupakan suksesor dari kapal selam kelas
Whiskey, yang bila dirunut dari sejarahnya desain kapal selam ini
berdasarkan kapal selam Tipe XXI U-Boat Jerman.
Desain Jerman lebih dulu
muncul yaitu pada tahun 1943, dan Tipe XXI U-Boat merupakan kapal selam
canggih pertama yang dirancang untuk menghabiskan sebagian besar
waktunya di bawah air (hanya dengan perangkat snorkeling dan periskop di
atas air, untuk suplai udara bagi mesin diesel dan kru). Saat di
permukaan, Tipe XXI berbobot benaman 1.600 ton, dibandingkan Romeo yang
1.500 ton. Uni Soviet membangun lebih dari 500 kapal selam kelas Romeo,
sementara China membangun lebih dari 80 unit.
Pada tahun 1980 China menghentikan pembangunan kapal selam Tipe 033 dan
mulai memproduksi 21 kapal selam baru yang berdesain lebih baik yaitu
Tipe 035. Dibandingkan Tipe 033, kapal selam ini lebih andal dan
kemampuan lebih baik. Yang terpenting lagi, kapal-kapal selam ini murah,
tentunya akan sangat membantu negara-negara seperti Bangladesh. Kapal
selam China juga pernah diekspor ke Mesir (4 unit Tipe 033) dan beberapa
unit ke Korea Utara. Sebagian besar kapal selam hasil impor dari China
ini masih dioperasikan kedua negara tersebut.
Selama dekade terakhir, China masih mengalami kendala dalam memproduksi
kapal selam diesel listrik terkait urusan keandalannya, dan lebih banyak
lagi masalah pada pengembangan kapal selam nuklir mereka. Tapi China
terus berusaha memecahkan masalah keandalan ini, persis seperti yang
sudah mereka upayakan pada kapal-kapal selam sebelumnya.
Diketahui hanya tertinggal beberapa unit Tipe 033 yang masih
dioperasikan China, utamanya digunakan hanya untuk melatih kru.
Kapal-kapal selam ini sudah jarang melaut. Sedangkan Tipe 035 terus
dibangun dan di-upgrade. Tipe 035 adalah versi terbaru yang desainnya
menggabungkan penggunaan sistem sonar modern dan kemampuan meluncurkan
rudal dari tabung torpedo.
Kembali ke kapal selam yang diinginkan Pakistan dari China yaitu Tipe
041. Tipe 041 terlihat tidak memiliki perbedaan dengan Kelas Kilo Rusia,
bahkan sukar untuk melihat perbedaannya. Kapal selam ini diawaki oleh
60 kru dan dilengkapi dengan enam tabung torpedo. Tipe 039 dan Tipe 041
China yang berbobot benaman 1.800 ton, keduanya merupakan kapal selam
yang sangat mirip dengan Kelas Kilo Rusia namun berukuran sedikit lebih besar.
China mulai membeli kapal selam Kelas Kilo Rusia pada akhir 1990 an,
kala itu Kelas Kilo menjadi satu-satunya kapal selam diesel listrik
canggih yang dijual di pasaran. Dua Tipe 041 yang pertama milik China
tampaknya merupakan tiruan dari model awal Kelas Kilo (model 877),
sedangkan Tipe 041 yang ketiga dan keempat mirip dengan Kelas Kilo
model baru (model 636). Tipe 039 adalah kapal selam China pertama yang
lambungnya berbentuk tetesan air mata. Rusia sendiri mengakui bahwa Tipe
041 China adalah tiruan dari Kelas Kilo. Rusia juga menyebutkan bahwa
proyek Tipe 039 dan 041 China merupakan bagian dari rencana jangka
panjang China untuk membuat tiruan Kilo. Dan tampaknya China memang
telah berhasil.
Dari data yang tersedia, diluar kapal selam nuklir diketahui China
memiliki dan mengoperasikan 13 kapal selam Kelas Song (Tipe 039), 12
Kelas Kilo, 7 Kelas Yuan (Tipe 041), dan 18 Kelas Ming (Tipe 035),
ditambah beberapa unit Tipe 033 untuk pelatihan. China masih memiliki
banyak masalah dalam membangun kapal selam bertenaga nuklir. Meski
demikian, China berusaha meningkatkan kemampuan, desain dan keamanannya.
Untuk urusan ini, tampaknya China akan sulit menemukan pembeli kapal
selam nuklirnya. Tapi untuk kapal selam diesel listrik terbaru mereka,
tampaknya cukup menjanjikan di pasar karena sangat kompetitif dengan
Kilo Rusia dan bahkan harganya lebih murah.
0 komentar:
Post a Comment