Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

08 July 2015

2 Negara Ini Paling Diawasi Panglima TNI Moeldoko

5:52 PM Posted by Unknown No comments
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meninjau pasukan Satuan Koopssusgab saat peresmian pembentukan Koopssusgab Monas, Jakarta, Selasa (9/8/2015). TNI memiliki Satuan Koopssusgab sebagai pasukan khusus anti teror. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meninjau pasukan Satuan Koopssusgab saat peresmian pembentukan Koopssusgab Monas, Jakarta, Selasa (9/8/2015). TNI memiliki Satuan Koopssusgab sebagai pasukan khusus anti teror. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jakarta:(DM) - Dalam paparan mengenai capaian kerja selama masa baktinya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membahas isu strategis terkait pertahanan internasional. Hal itu dipaparkannya di hadapan Komisi I DPR.

Moeldoko menerangkan, dalam kawasan Asia dan Asia Pasifik, pertahanan Indonesia mendapat tantangan tersendiri dalam menjaga kedaulatan. Hal itu dikarenakan perkembangan ekonomi yang mempengaruhi kekuatan pertahanan negara tetangga.

Dalam paparannya, Moeldoko memberi contoh ketahanan militer Australia dan Tiongkok. Kedua negara itu dipandang Moeldoko sebagai negara yang perlu diwaspadai perkembangan pertahanannya, demi menjaga keutuhan NKRI.

"Australia negara tetangga kita itu telah menggelar sistem radar Jindalee (Queensland, Australia Barat) dengan kemampuan jangkau sejauh 3.000 mil. Bahkan rencananya akan meningkatkan kemampuan surveillance sistem UAV yang daya jangkaunya hingga 40.000 mil persegi, hingga wilayah Indonesia," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (7/7/2015).

Tiongkok pun menjadi negara yang cukup disorot Moeldoko selama masa baktinya sebagai Panglima TNI. Kekuatan ekonomi dan militer Tiongkok dirasa dapat memengaruhi stabilitas kawasan.

"China jadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Tetapi kondisi real telah menyebutkan telah bersinggungan dengan kawasan kita. Kita terancam kehilangan 58 kilometer persegi dari kawasan yang kita miliki," pungkas Moeldoko. (Ali/Dan)

Liputan6

0 komentar:

Post a Comment